Advertisement
Warga Boyolali Bawa Jenazah Naik Motor, Ternyata Ibunya

Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI--Viral jenazah dibawa pakai motor di Boyolali benar adanya.
Seorang pengendara motor tertangkap kamera warga tengah membawa benda panjang terbungkus kain jarit menyerupai jenazah di jalanan Boyolali.
Advertisement
Video yang antara lain diunggah akun Instagram @info_cegatan_boyolali, Kamis (29/10/2020), itu memperlihatkan seorang pengendara motor membawa beronjong. Perekam video berada di dalam mobil di belakang motor tersebut.
Perekam video terheran-heran dengan benda panjang terbungkus kain jarit di atas beronjong sepeda motor tersebut. "Iku wong opo udu sih?Astaga! Iki uwong deh ketoke. [Itu orang atau bukan sih? Astaga! Itu orang deh kayaknya," celetuk orang yang merekam kejadian itu.
Sementara itu, menurut keterangan yang Solopos.com-jaringan Harianjogja.com himpun, Kamis malam, pengendara sepeda motor itu adalah warga Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
Pria itu mengalami gangguan jiwa. Sedangkan benda mirip jenazah pada beronjong di sepeda motornya itu memang jenazah ibu kandungnya yang meninggal di tempat saudaranya.
BACA JUGA: 100 Wisatawan di Tebing Breksi Ikut Rapid Test, 3 Orang Reaktif
Kasat Reskrim Iptu Ahmad Masdar Tohari mewakili Kapolres Boyolali membenarkan informasi tersebut. "Jadi orang yang membawa jenazah itu ada gangguan jiwa. Jenazah itu mau dimakamkan sendiri oleh anaknya. Karena warga curiga kemudian ditolong, disucikan, dan dimakamkan," katanya kepada Solopos.com, Kamis (29/10/2020).
Ahmad mengatakan informasi adanya jenazah yang diangkut sepeda motor itu sempat viral di media sosial. Jenazah diangkut dari Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, ke Dukuh Selorejo, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo.
Meninggal Di Banyudono
Kejadian itu diketahui antara pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB, Kamis. Pengangkut jenazah itu bernama Sutejo, 50. Sedangkan ibunya yang telah meninggal dunia adalah Ginem Suharti, 80.
Suharti meninggal di rumah anak perempuannya yang bernama Sri Suyamti, 60, yang beralamat Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono. Jenazah Suharti diangkut menggunakan sepeda motor yang dipasangi beronjong di jok belakangnya.
Jenazah langsung dibawa menuju ke makam Sucen, Kedunglengkong. Warga yang melihat kemudian menyarankan agar jenazah dibawa ke rumah duka dulu untuk dimandikan. Kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, jenazah dimakamkan di pemakaman Sucen Timur.
Informasi mengenai peristiwa itu juga dibenarkan Camat Simo, Waluyo Jati. Menurut Waluyo, berdasarkan informasi yang ia dapatkan, setelah dibantu warga dan aparat desa setempat, jenazah dimakamkan di permakaman Sucen.
"Menurut informasi, setelah tiba di Kedunglengkong, pada saat itu jenazah belum disucikan, masih memakai baju lengkap dan di bungkus kain jarik, kemudian [anaknya] dibujuk agar membawa jenazah ke rumah duka di Selorejo," katanya.
Selanjutnya aparat desa mengumpulkan warga untuk memandikan jenazah. Sekitar pukul 12.30 WIB jenazah diberangkatkan ke permakaman Sucen dan dimakamkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
Advertisement

a New Chapter Of Excellence: Fresh Look , Better Service , Four Star Standart
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Duh! 20 Persen Anak SLTA Putus Sekolah
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Menteri PANRB Tegaskan ASN Tak Boleh WFA, yang Diperbolehkan FWA
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Pemerintah Janjikan Seluruh Sekolah Rakyat Terkoneksi Internet, Koneksi Perdana di Bantul dan Sleman
Advertisement
Advertisement