Advertisement
Industri Pesawat Makin Suram, Boeing Mau Pangkas Lagi 7.000 Karyawan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pabrikan pesawat asal AS Boeing Co. berencana untuk menambah pemangkasan karyawannya sebagai dampak pandemi Covid-19 dan pelarangan terbang 737 Max, yang menekan kinerja keuangan perusahaan.
Dilansir Bloomberg, Rabu (28/10/2020), penambahan PHK kepada 7.000 karyawan itu direncanakan pada akhir tahun ini. Secara total, pengurangan tenaga kerja Boeing, baik karena pensiun, PHK, dan dirumahkan mencapai 30.000 karyawan, kata Boeing dalam email seusai merilis laporan keuangannya.
Advertisement
Pabrikan pesawat ini memiliki 160.000 karyawan pada awal 2020, sebelum pandemi Covid-19 mengguncang industri penerbangan dan penjual armada.
"Kami sedang menyesuaikan diri dengan realita baru ini dengan mengatur likuiditas dan mentransformasi perusahaan menjadi lebih kuat dan berkelanjutan dalam jangka panjang," ujar CEO Boeing Dave Calhoun dalam sebuah pernyataan.
Boeing saat ini memantau dengan hati-hati likuiditas perusahaan dan utangnya yang melonjak sambil menavigasi penurunan penumpang udara, yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan bekerja dengan regulator penerbangan AS untuk mencabut larangan terbang 737 Max.
Perusahaan telah membakar sekitar US$22 miliar sejak Maret 2019, ketika regulator penerbangan mengeluarkan larangan terbang 737 Max setelah 2 kecelakaan, yaitu di Indonesia dan Ethiopia.
Analis Bloomberg Intteligence George Ferguson menyatakan fokus utama Boeing saat ini adalah kesediaan uang tunai. "Kami semua fokus pada seberapa banyak Boeing bisa menjual pesawat Max pada tahun depan," katanya.
Saham Boeing turun 52 persen sepanjang tahun berjalan, yang menjadi penurunan terbesar di antara 30 perusahaan yang masuk ke indeks Dow Jones Industrial Average.
Para investor telah bersiap untuk laporan kinerja yang buruk setelah Boeing hanya menjual 28 pesawat pada kuartal III/2020. Realisasi ini anjlok 55 persen dari periode yang sama tahun lalu, kata Ken Herbert, seorang analis di Canaccord Genuity.
Boeing merilis laporan penurunan nilai penjualan sebesar 29 persen menjadi US$14,1 milair. Wall Street sebelumnya memprediksi penjualan bakal anjlok ke US$13,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bloomberg
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement