Advertisement

Ribuan Orang Tewas, DK PBB Didesak Selidiki Genosida di Darfur, Sudan

Newswire
Jum'at, 31 Oktober 2025 - 13:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Ribuan Orang Tewas, DK PBB Didesak Selidiki Genosida di Darfur, Sudan Organisasi Migrasi Internasional (IOM) pada Selasa (29/10/2024) melaporkan lebih dari 14 juta orang, termasuk pengungsi di dalam negeri (internal) dan yang melintasi perbatasan, terus bergerak ke tempat pengungsian akibat konflik di Sudan. (ANTARA/Anadolu - py.)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Perwakilan Tetap Sudan untuk PBB, Al-Harith Idriss al-Harith Mohamed mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menyelidiki "genosida" yang sedang berlangsung di Kota Al Fashir, Darfur, Sudan, pada Kamis (30/10/2025).

Sebelumnya pada Rabu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengecam laporan pembunuhan yang dilakukan pasukan Dukungan Cepat (RSF) terhadap 460 lebih warga sipil dan penculikan enam tenaga kesehatan Rumah Sakit Bersalin Saudi di Darfur Utara.

Advertisement

"Kami mendesak Dewan (DK PBB) untuk membuka penyelidikan terhadap genosida yang dialami penduduk kota Al Fashir demi mendorong proses pertanggungjawaban," kata Al-Harith pada sesi DK PBB yang membahas situasi di Sudan.

"Setiap hari milisi mengeluarkan ancaman pembunuhan massal," katanya.

Sejak 2023 Sudan dilanda konflik yang melibatkan militer Sudan dan paramiliter RSF. Pada Maret lalu militer telah mengumumkan bahwa pihaknya berhasil mengusir pemberontak dari Ibu Kota Khartoum.

Namun, pada April RSF menggencarkan serangannya di wilayah barat dan selatan Sudan dan mengumumkan pembentukan pemerintahan tandingan.

WHO mengatakan eskalasi kekerasan di negara tersebut telah memaksa sekitar 28.000 orang mengungsi dari Kota Al Fashir dalam beberapa hari terakhir.

Dalam waktu dekat, 100.000 orang lainnya juga diperkirakan akan mengungsi ke wilayah tetangga, Tawila. Sementara itu, lebih dari 260.000 warga sipil masih terjebak di Al Fashir dengan keterbatasan akses pangan dan air.

Pada awal Oktober PBB telah mendesak tindakan segera untuk menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Sudan, di mana sekitar 30 juta orang saat ini membutuhkan bantuan kemanusiaan di tengah konflik yang hingga kini masih berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Gunungkidul Pangkas Anggaran Rapat 2026, Hanya Sajikan Snack

Gunungkidul Pangkas Anggaran Rapat 2026, Hanya Sajikan Snack

Gunungkidul
| Jum'at, 31 Oktober 2025, 19:57 WIB

Advertisement

Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak

Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak

Wisata
| Selasa, 21 Oktober 2025, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement