Advertisement
Vaksin Merah Putih Siap Uji Klinis pada Hewan, Ini Tanggapan Menristek

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pengembangan vaksin Merah Putih oleh Lembaga Eijkman mulai memasuki tahap uji klinis pada hewan. Bibit vaksin itu pun ditargetkan bisa diserahkan ke PT Bio Farma (Persero) pada Januari 2021.
“Pada intinya, pengembangan vaksin Merah Putih masih on time, saat ini persiapan untuk uji hewan, harapannya bulan Januari [2021] itu sudah diserahkan bibit vaksinnya ke Bio Farma,” kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, seperti dikutip dari YouTube SoloPos TV, Senin (26/10/2020).
Advertisement
BACA JUGA : Soal Vaksinasi Covid-19 di Jogja, Ini Kata Sultan
Lebih lanjut, saat ini vaksin buatan dalam negeri tersebut dikembangkan oleh enam institusi di antaranya Lembaga Eijkman dengan pendekatan protein rekombinan; LIPI dengan pendekatan yang kurang lebih sama; Universitas Indonesia (UI) dengan tiga pendekatan seperti RNA dan DNA; dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Sub-kloning ke plasmid antara.
Bercermin pada hal tersebut, Menristek Bambang meyakini bahwa kemampuan riset lembaga atau institusi di Indonesia sudah cukup mumpuni tetapi karena pandemi Covid-19 membutuhkan percepatan dalam pengembangan vaksin maka jalur impor tetap dibutuhkan.
“Riset mengenai vaksin itu jarang yang sebentar. Jadi untuk riset vaksin Covid-19 memang di luar kebiasaan, waktunya relatif pendek karena kebutuhan yang luar biasa,” katanya.
BACA JUGA : HARIAN JOGJA HARI INI: DIY Butuh 3,8 Juta Vaksin
Sebagai produsen utama vaksin Merah Putih, Bio Farma menyanggupi produksi hingga 100 juta dosis per tahun, kemudian naik menjadi 150 juta dosis pada akhir tahun ini, dan 250 juta dosis per tahun pada akhir 2021.
Namun, jika melihat pada kebutuhan vaksin bagi seluruh penduduk Indonesia yakni sekitar 270 juta dengan asumsi dua dosis vaksin per orang, maka kapasitas produksi Bio Farma belum bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
“Kita sudah menggandeng atau berkomunikasi dengan beberapa pabrik swasta seperti Kalbe Farma, Sanbe Farma, Daewoong, Biotis, dan Tempo Scan,” ujar Menristek.
BACA JUGA : HARIAN JOGJA HARI INI: Zona Merah Prioritas Vaksinasi
Seluruh pabrik swasta tersebut, sambungnya, siap menambah kapasitas produksi vaksin Merah Putih yang jika ditotal mencapai 1,3 miliar dosis per tahun, jika proses investasi telah rampung dan izin dari Badan POM sudah dikantongi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Konflik Antarnegara Bisa Berdampak pada Harga Energi di Indonesia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Ringan Selimuti Sejumlah Kota Besar Hari Ini Senin 30 Juni 2025
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
Advertisement
Advertisement