Advertisement
Pilpres AS 2020: Biden Sorot Kegagalan Trump
Joe Biden dan Donald Trump bersaing keras meraup suara terbanyak di Pilpres AS 2020. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Saling serang antara Presiden Donald Trump dan saingannya Joe Biden kian keras 15 hari menjelang pemungutan suara Pilpres AS 2020 di sejumlah negara bagian basis pemilih mereka.
Trump, yang berjuang untuk memulihkan kekalahannya dalam berbagai jajak pendapat, terbang dari Nevada ke California dan kemudian kembali ke Nevada untuk melakukan penggalangan suara sebelum berangkat ke Arizona pada hari ini.
Advertisement
Dia juga akan berkampanye pada akhir pekan di Pennsylvania dan North Carolina. Perbedaan agama antara Trump yang menganut Kristen dan Biden yang Katolik turut mewarnai kampanye mereka. Meski jarang ke gereja, Trump mendatangi Gereja Kristen Evangelis di Las Vegas untuk ikut misa bersama.
BACA JUGA : Dwayne Johnson 'The Rock' Dukung Joe Biden di Pilpres AS
Adapun, Biden menghadiri misa bersama istrinya Jill di gereja mereka dekat Wilmington, Delaware, sebelum berjalan ke luar untuk mengunjungi kuburan seorang pria yang meninggal karena kanker otak pada 2015 seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (19/10/2020).
Dengan membatasi jadwal kampanyenya sendiri karena kekhawatiran pandemi, Biden yang berusia 77 tahun kemudian terbang ke Carolina Utara untuk mengikuti dua acara.
Biden dan Trump bekerja keras untuk membangkitkan basis politik mereka dan menarik sejumlah kecil pemilih yang masih ragu-ragu.
Trump kembali menyampaikan tuduhan bahwa Biden bersama putranya, Hunter Biden terlibat bisnis dan membantu para pejabat koruptor di Ukraina.
BACA JUGA : Taylor Swift Dukung Joe Biden di Pilpres AS
Dia menyebut hal itu sebagai "fakta yang terbukti". Pernyataan Trump ditimpali oleh para pendukungnya agar mantan wakil presiden itu diborgol.
Sedangkan Biden kembali menyoroti kegagalan Trump dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Lebih dari 230 ribu warga AS meninggal dunia akibat wabah yang berasal dari Wuhan, China tersebut.
Dia mengatakan bagaimana Trump akan bisa melindungi warga AS kalau dirinya sendiri juga terserang wabah mematikan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
- Diserang RSF, Puluhan Ribu Warga Sudan Mengungsi dari El-Fasher
- DJ Panda dan Erika Carlina akan Kembali Bertemu, Ini Tujuannya
- Perang di Sudan Kembali Pecah, Sebanyak 2.227 Orang Tewas
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Bulega Jajal Ducati MotoGP, Gantikan Marc Marquez?
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Sabtu 1 November 2025
- Studi Nyatakan Baterai Mobil Listrik Tahan Lama!
- Update! Jadwal KRL Jogja Solo, Sabtu 1 November 2025
- PSS Sleman Siapkan Strategi Bongkar Rapatnya Pertahanan Persipura
- Canva Luncurkan Creative OS, Revolusi Alur Kerja Kreatif dengan AI
- Jonatan Christie Melenggang ke Semifinal Hylo Open 2025
Advertisement
Advertisement




