Advertisement
Seorang WNI Awak Kapal di Korsel Kabur dari Tempat Karantina Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Aksi nekat dilakukan seorang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia di Korea Selatan. Ia kabur dari fasilitas karantina Covid-19 sehari sebelum masa karantina berakhir.
Dia kabur dengan cara mendobrak tembok di fasilitas tersebut.
Advertisement
Seorang pejabat Kementerian kesehatan Korea Selatan Son Young mengatakan dia dinyatakan negatif virus corona dan tidak menunjukkan gejala selama masa isolasi.
Baca juga: Kota Semarang Tak Ada Kasus Meng-covid-kan Pasien
Pihak berwenang mencurigai pria itu, memasuki negara Korea Selatan dengan visa awak kapal, bermaksud untuk tinggal secara ilegal.
Pasalnya, telah terjadi beberapa insiden serupa yang melibatkan warga negara Vietnam dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut aturan, setiap orang yang tiba di Korea Selatan dari luar negeri diharuskan menjalani isolasi selama dua minggu untuk mencegah penyebaran virus corona baru terlepas dari apakah mereka memiliki gejala Covid-19 atau tidak.
Pada Maret, kementerian kesehatan negara itu memperingatkan akan mendeportasi orang asing dan warga Korea Selatan dapat menghadapi penjara karena melanggar aturan karantina sendiri setelah lonjakan kasus virus corona yang diimpor.
Baca juga: Bahas Skema Upah UU Ciptaker, Pemerintah Sudah Punya Pilihan
Korea Selatan pada hari Rabu melaporkan 114 kasus baru virus korona, lompatan harian pertamanya lebih dari 100 dalam seminggu.
Pejabat kesehatan telah menyuarakan kekhawatiran bahwa infeksi akan meningkat karena meningkatnya perjalanan selama lima hari liburan panen Chuseok yang berakhir pada hari Minggu.
Angka yang dirilis oleh pejabat kesehatan pada hari Rabu membuat total kasus Korea Selatan menjadi 24.353 untuk pandemi, termasuk 425 kematian.
Dari kasus yang baru dikonfirmasi, 92 kasus berada di wilayah metropolitan Seoul, yang telah menjadi pusat penyebaran virus sejak pertengahan Agustus.
Pejabat kesehatan telah berjuang untuk melacak transmisi yang terkait dengan berbagai tempat, termasuk rumah sakit, gereja, restoran, dan unit militer di Pocheon, utara Seoul, di mana 37 tentara sejauh ini dinyatakan positif.
Sementara itu, jumlah WNI yang bekerja di Korea Selatan meningkat dua kali lipat dari 3.719 pada 2017 menjadi 6.921 pada 2018, ungkap Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BKI) tahun lalu. Banyak yang bekerja di sektor manufaktur dan perikanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Visa Umrah Kini Tidak Boleh Buat Piknik, Ini Aturan Barunya
- ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
Advertisement
Advertisement