Advertisement
Seorang WNI Awak Kapal di Korsel Kabur dari Tempat Karantina Covid-19
Para karyawan dari sebuah perusahaan layanan desinfeksi membersihkan stasiun subway di tengah ketakutan Virus Corona di Seoul, Korea Selatan, Rabu (11/3/2020). - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Aksi nekat dilakukan seorang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia di Korea Selatan. Ia kabur dari fasilitas karantina Covid-19 sehari sebelum masa karantina berakhir.
Dia kabur dengan cara mendobrak tembok di fasilitas tersebut.
Advertisement
Seorang pejabat Kementerian kesehatan Korea Selatan Son Young mengatakan dia dinyatakan negatif virus corona dan tidak menunjukkan gejala selama masa isolasi.
Baca juga: Kota Semarang Tak Ada Kasus Meng-covid-kan Pasien
Pihak berwenang mencurigai pria itu, memasuki negara Korea Selatan dengan visa awak kapal, bermaksud untuk tinggal secara ilegal.
Pasalnya, telah terjadi beberapa insiden serupa yang melibatkan warga negara Vietnam dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut aturan, setiap orang yang tiba di Korea Selatan dari luar negeri diharuskan menjalani isolasi selama dua minggu untuk mencegah penyebaran virus corona baru terlepas dari apakah mereka memiliki gejala Covid-19 atau tidak.
Pada Maret, kementerian kesehatan negara itu memperingatkan akan mendeportasi orang asing dan warga Korea Selatan dapat menghadapi penjara karena melanggar aturan karantina sendiri setelah lonjakan kasus virus corona yang diimpor.
Baca juga: Bahas Skema Upah UU Ciptaker, Pemerintah Sudah Punya Pilihan
Korea Selatan pada hari Rabu melaporkan 114 kasus baru virus korona, lompatan harian pertamanya lebih dari 100 dalam seminggu.
Pejabat kesehatan telah menyuarakan kekhawatiran bahwa infeksi akan meningkat karena meningkatnya perjalanan selama lima hari liburan panen Chuseok yang berakhir pada hari Minggu.
Angka yang dirilis oleh pejabat kesehatan pada hari Rabu membuat total kasus Korea Selatan menjadi 24.353 untuk pandemi, termasuk 425 kematian.
Dari kasus yang baru dikonfirmasi, 92 kasus berada di wilayah metropolitan Seoul, yang telah menjadi pusat penyebaran virus sejak pertengahan Agustus.
Pejabat kesehatan telah berjuang untuk melacak transmisi yang terkait dengan berbagai tempat, termasuk rumah sakit, gereja, restoran, dan unit militer di Pocheon, utara Seoul, di mana 37 tentara sejauh ini dinyatakan positif.
Sementara itu, jumlah WNI yang bekerja di Korea Selatan meningkat dua kali lipat dari 3.719 pada 2017 menjadi 6.921 pada 2018, ungkap Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BKI) tahun lalu. Banyak yang bekerja di sektor manufaktur dan perikanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia Saat Hadiri KTT ASEAN
- Penumpang Dilarang Cas Powerbank di Stop Kontak Kereta Api
- Bus Wisata Rombongan FKK Semarang Terguling, Empat Orang Tewas
- Presiden Kolombia Terkena Sanksi AS Gara-gara Gagal Perangi Narkoba
- Lisa Mariana Dicecar 44 Pertanyaan di Bareskrim
Advertisement
Akbar dan Sefina Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng DIY 2025
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini di Jogja, Sabtu 25 Oktober 2025
- DPRD DIY Soroti Minimnya Dana Riset dan Penilaian Kota Layak Anak
- Prediksi Skor, Susunan Pemain Inter Miami Vs Nashville SC Pagi Ini
- Jadwal Bus dari Jogja ke Pantai Parangtritis dan Pantai Baron Hari Ini
- Rusunawa Karangrejek Gunungkidul Baru Terisi 50 Persen, Ini Sebabnya
- Jadwal Layanan SIM di JCM dan Ramai Mall Jogja
- Petani Gunungkidul Diminta Optimalkan Penyerapan Pupuk Bersubsidi
Advertisement
Advertisement



