Advertisement
Ini 19 Aplikasi yang Bisa Dibuka dengan Kuota Gratis Kemendikbud
Guru memberikan materi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada siswa baru secara daring di SMA Negeri 8 Jakarta, Senin (13/7/2020). Kegiatan MPLS dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah. ANTARA FOTO - Rivan Awal Lingga
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Fasilitas kuota Internet Gratis yang dibagikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk pelajar dan pengajar bisa dimanfaatkan untuk membuka 19 aplikasi belajar.
Kuota Internet gratis ini dibagikan khusus untuk pelajar dan pengajar yang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) daring.
Advertisement
Kemendikbud membagi kuota gratis yang diberikan kepada pelajar dan pengajar masing-masing 5GB untuk kuota umum yang bisa digunakan untuk membuka situs apapun dan kuota belajar yang besarannya berbeda untuk tiap jenjang.
Untuk PAUD mendapat kuota belajar 15 GB, jenjang dasar hingga menengah 30 GB, guru PAUD dan pendidikan dasar 37 GB, mahasiswa dan dosen 45 GB dengan durasi 4 bulan dan diperbarui tiap 30 hari.
BACA JUGA
Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud Hasan Chabibie menyebutkan bahwa sampai saat ini kuota belajar bisa digunakan untuk membuka 19 aplikasi dan website pembelajaran, termasuk WhatsApp dan aplikasi konferensi video lainnya.
Ke-19 aplikasi tersebut yaitu:
Aplikasi dan website Aminin
Aplikasi dan website Ayoblajar
Aplikasi dan website Bahaso
Aplikasi dan website Birru
Aplikasi dan website Cakap
Aplikasi dan website Duolingo
Aplikasi dan website Edmodo
Aplikasi dan website Eduka system
Aplikasi dan website Ganeca digital
Aplikasi dan website Google Classroom
Aplikasi dan website Kipin School 4.0
Aplikasi dan website Microsoft Education
Aplikasi dan website Quipper
Aplikasi dan website Ruang Guru
Aplikasi dan website Rumah Belajar
Aplikasi dan website Sekolah.Mu
Aplikasi dan website Udemy
Aplikasi dan website Zenius
Aplikasi Whatsapp
“Terkait dengan website lain seperti Youtube, yang dikatakan banyak sekali sumber bahan belajar. Di sana banyak juga hiburannya. Jadi kami tidak ingin kuota ini salah sasaran. Yang ingin kami tekankan adalah agar kuota bisa dimanfaatkan sebaik mungkin,” jelas Hasan.
Adapun, Hasan menegaskan bahwa ke depannya daftar aplikasi yang dapat diakses akan terus diperbarui oleh Kemendikbud.
“Jadi 19 aplikasi ini bukan harga mati. Ini kami persiapkan dalam waktu mendadak apa saja yang bisa diakses. Kalau ada sekolah atau kampus yang selama ini mengelola atau bekerja sama dengan startup belajar, silakan diinformasikan ke Kemendikbud, ULT, pusdatin, aplikasi apa saja yang biasa diakses yang bagus untuk pembelajaran,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- Cek Jadwal dan Tarif KA Bandara YIA Reguler dan Xpress
- Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Sabtu 27 Desember 2025
- Dipaksa Jadi Admin Judi Online, 9 WNI Akhirnya Dipulangkan
- Longsor Tebing 10 Meter Timpa Mobil di Tawangmangu
- Mendagri Dorong Pemda Kejar Realisasi APBD Jelang Akhir Tahun
- Lengkap! Daftar Jalur Trans Jogja Terbaru dan Tarifnya
- Menko Airlangga Respons Protes Buruh Soal Kenaikan UMP
Advertisement
Advertisement




