Advertisement
Ini 19 Aplikasi yang Bisa Dibuka dengan Kuota Gratis Kemendikbud

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Fasilitas kuota Internet Gratis yang dibagikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk pelajar dan pengajar bisa dimanfaatkan untuk membuka 19 aplikasi belajar.
Kuota Internet gratis ini dibagikan khusus untuk pelajar dan pengajar yang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) daring.
Advertisement
Kemendikbud membagi kuota gratis yang diberikan kepada pelajar dan pengajar masing-masing 5GB untuk kuota umum yang bisa digunakan untuk membuka situs apapun dan kuota belajar yang besarannya berbeda untuk tiap jenjang.
Untuk PAUD mendapat kuota belajar 15 GB, jenjang dasar hingga menengah 30 GB, guru PAUD dan pendidikan dasar 37 GB, mahasiswa dan dosen 45 GB dengan durasi 4 bulan dan diperbarui tiap 30 hari.
Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud Hasan Chabibie menyebutkan bahwa sampai saat ini kuota belajar bisa digunakan untuk membuka 19 aplikasi dan website pembelajaran, termasuk WhatsApp dan aplikasi konferensi video lainnya.
Ke-19 aplikasi tersebut yaitu:
Aplikasi dan website Aminin
Aplikasi dan website Ayoblajar
Aplikasi dan website Bahaso
Aplikasi dan website Birru
Aplikasi dan website Cakap
Aplikasi dan website Duolingo
Aplikasi dan website Edmodo
Aplikasi dan website Eduka system
Aplikasi dan website Ganeca digital
Aplikasi dan website Google Classroom
Aplikasi dan website Kipin School 4.0
Aplikasi dan website Microsoft Education
Aplikasi dan website Quipper
Aplikasi dan website Ruang Guru
Aplikasi dan website Rumah Belajar
Aplikasi dan website Sekolah.Mu
Aplikasi dan website Udemy
Aplikasi dan website Zenius
Aplikasi Whatsapp
“Terkait dengan website lain seperti Youtube, yang dikatakan banyak sekali sumber bahan belajar. Di sana banyak juga hiburannya. Jadi kami tidak ingin kuota ini salah sasaran. Yang ingin kami tekankan adalah agar kuota bisa dimanfaatkan sebaik mungkin,” jelas Hasan.
Adapun, Hasan menegaskan bahwa ke depannya daftar aplikasi yang dapat diakses akan terus diperbarui oleh Kemendikbud.
“Jadi 19 aplikasi ini bukan harga mati. Ini kami persiapkan dalam waktu mendadak apa saja yang bisa diakses. Kalau ada sekolah atau kampus yang selama ini mengelola atau bekerja sama dengan startup belajar, silakan diinformasikan ke Kemendikbud, ULT, pusdatin, aplikasi apa saja yang biasa diakses yang bagus untuk pembelajaran,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Komisaris Pertamina Baru, Bambang Suswantono Miliki Harta Rp10,9 Miliar
- Kereta Cepat WHOOSH, dari Jebakan Utang China hingga Buang-Buang Uang
- Cerita Soebronto Laras dan Kecintaannya pada Otomotif
- Soebronto Laras Meninggal Dunia, Ini Sepak Terjang Tokoh Otomotif Nasional
- Nasabah Diteror DC AdaKami hingga Bunuh Diri, Berikut Sikap OJK
Advertisement

Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA Seksi 2 Ditarget Bertambah 3 Persen pada Akhir September Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PPP Ingin Mengulang Sejarah Hamzah Haz Sebagai Wapres Lewat Sandiaga Uno
- Buntut Viral Nasabah Pinjol Bunuh Diri, Ini Klarifikasi AdaKami
- Gunung Semeru Meletus, Masyarakat Diimbau Tidak Melakukan Aktivitas Sejauh 13 Kilometer
- Penjelasan Pakar Terkait Kemasan Air Dipakai Berulang
- Awas Tertipu! Ini Daftar Pinjol Ilegal Terbaru 2023
- Jokowi Sebut Pembangunan Istana di IKN Sudah Sesuai Target
- KPK Akui Fasilitasi Pertemuan Perwira TNI dengan Tahanan di Lantai 15
Advertisement
Advertisement