Advertisement
Tenaga Medis di Indonesia Mulai Kewalahan Urus Pasien Covid-19
Tenaga medis penanganan Covid/19 memeriksa pasien di RSUD Kabupaten Musi Banyuasin. istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Dengan tingginya tambahan kasus Covid-19 setap harinya, banyak tenaga medis yang mulai kewalahan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk terus berupaya memutus rantai penyebaran agar sistem kesehatan penanganan Covid-19 tak segera ambruk.
Kabid Koordinator Relawan Medis Satgas Penanganan Covid-19 (STPC-19) Jossep William mengatakan saat ini dengan tingginya tambahan kasus harian, tenaga medis sudah cukup keletihan.
Advertisement
Baca juga: Menteri Agama Fachrul Razi Positif Covid-19, Begini Kondisinya
“Tapi, kami usahakan mereka tetap gembira dan imunnya tetap baik dan mereka tetap semangat, karena pekerjaan kita masih panjang kelihatannya karena kasusnya malah tambah naik bukan makin turun,” ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (21/9/2020).
Jossep menerangkan Satgas sudah bekerja sama dengan organisasi profesi baik IDI, PPMI, dan organisasi lain untuk menyediakan tenaga di rumah sakit yang membutuhkan.
Saat ini kurang lebih perawat yang standby masih 2.000-an, bidan masih banyak, dan tenaga kesehatan lain mulai habis. Sebagai langkah antisipasi, tim relawan Satgas Covid-19 juga mempersiapkan tenaga kesehatan magang untuk masuk dan mem-back up kekurangan tenaga medis.
Baca juga: Gegara Corona, Tamu Undangan Pernikahan Chef Marinka Hanya 19 Orang
“Tapi kita mau mereka tetap safety, aman. Jadi mereka akan tetap didampingi sementara meminta ke IDI menambah tenaga dokter yang bertugas,” terangnya.
Selain itu, Jossep juga mengungkapkan bawha kinerja puskesmas di Jakarta sudah mulai kewalahan karena penderita Covid-19 yang cukup banyak.
“Tenaga medis dan relawan terutama dalam sepekan terakhir sangat sibuk sekali. Sangat terlihat dari ambulans yang dijalankan oleh Satgas itu hampir setiap hari sangat penuh dan sibuk. Istilahnya untuk mentransport mereka yang positif ke Wisma Atlet saja sekarang sampai diberlakukan antrean, tidak bisa lapor langsung dijemput,” imbuhnya.
Jossep menegaskan bahwa sistem kesehatan memerlukan bantuan dari masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.
“Karena kalau terus seperti ini ini semua sistem di kita akan ambruk. Karena keawalahan semua. Meskipun sekarang masih tahan, tapi pertanyaannya mau sampai kapan? Kalau sistem kesehatan ambruk ini jadi masalah. Mohon masyarakat bekerja sama patuhi protokol kesehatan, hindarkan berkumpul, jaga jarak, cuci tangan, pakai masker selalu,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
- Uang Judi Online di Indonesia Kalahkan Nilai Korupsi
- Jonan Bantah Diberi Tawaran Menteri Seusai Temui Prabowo
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Diringkus KPK, Gubernur Riau Abdul Wahid Dibawa ke Jakarta Hari Ini
- Penataan Jalur Gose-Palbapang, Target Dua Lajur hingga Dongkelan
- Sejumlah Kota Besar Diguyur Hujan Lebat, BNPB Imbau Waspada
- Diduga Akibat Lupa Matikan Kompor, Tiga Rumah di Cakung Timur Terbaka
- 239 Tewas Selama Gencatan Senjata di Gaza
- Banding ke FIFA Ditolak, FAM Bersiap Ajukan Kasus ke CAS
- Gedung SMKN 1 Gunung Putri Roboh, 44 Siswa Luka-Luka
Advertisement
Advertisement




