Advertisement

Kasus Covid-19, Angka Kematian di Indonesia Lebih Tinggi dari Rata-Rata Dunia

Mutiara Nabila
Rabu, 26 Agustus 2020 - 13:27 WIB
Nina Atmasari
Kasus Covid-19, Angka Kematian di Indonesia Lebih Tinggi dari Rata-Rata Dunia Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia khususnya di perkotaan masih berada di atas rata-rata dunia. - Youtube

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Rata-rata angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia khususnya di perkotaan masih berada di atas rata-rata dunia, berdasarkan catatan Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menjelaskan rata-rata kematian karena Covid-19 di dunia adalah 3,54 persen.

Advertisement

Berdasarkan acuan tersebut, dari total 98 kota di Indonesia, 48 kota di antaranya atau 49 persen sudah berada di bawah rata-rata dunia.

Baca juga: Pil Antivirus Merck Berpotensi Menjadi Obat Resmi Covid-19 Pertama

Sementara itu, 50 kota lainnya atau 51 persen masih di atas rata-rata dunia.

“Jadi ini masih banyak yang harus dikejar minimal sama dengan rata-rata dunia,” kata Dewi.

Sementara di kabupaten, sebanyak 254 kabupaten atau 61 persen sudah berhasil menekan angka kematian di bawah rata-rata dunia. Sedangkan, 132 kabupaten atau 32 persen di antaranya masih berada di atas rata-rata dunia.

“Secara angkanya sudah lebih baik dari yang ada di kota. Ini yang harus dikejar bagaimana orang yang sekarang sedang sakit, termasuk kasus aktif, bisa sembuh,” ujar Dewi.

Dia memaparkan, rata-rata angka kesembuhan dunia saat ini 68,12 persen, di Indonesia 51 kota kesembuhannya masih di bawah rata-rata dunia. Secara kabupaten ada 149 yang angka kesembuhannya di bawah rata-rata dunia.

Baca juga: Kasus Positif di Dunia Mencapai 24 Juta, Ini 15 Negara dengan Jumlah Kasus Tertinggi

“Angka kematian di perkotaan tinggi karena kepadatan penduduk dan jumlah kasus juga tinggi,” jelasnya.

Jumlah penduduk di Indonesia 55 persen di perkotaan, padahal jumlah perkotaan hanya seperlima jumlah kabupaten sehingga dari angka kasusnya pun tidak imbang.

“Selain itu juga berkaitan dengan densitas atau kepadatan penduduk per kilo meter persegi. Jadi di kota kalau satu orang tertular bisa menularkan ke lebih banyak orang daripada di desa,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Pemkab Sleman Sosialisasikan Program Kampung Hijau

Sleman
| Sabtu, 20 April 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement