Advertisement
Din Syamsudin Klarifikasi Kontroversi Kehadiran Dubes Palestina di Deklarasi KAMI
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsudin membantah menjebak Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menghadiri deklarasi pada Selasa (18/8/2020). Kehadiran Dubes Palestina menjadi kontroversi setelah dia mengaku berniat menghadiri peringatan kemerdekaan RI dan bukan deklarasi KAMI.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut mengemukakan dirinya secara resmi mengundang Zuhair Al-Shun untuk menghadiri deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat bukan untuk peringatan HUT RI Ke-75.
Advertisement
BACA JUGA: Hadir di Deklarasi KAMI, Dubes Palestina Mengira Diundang Peringati Kemerdekaan RI
Menurutnya, setelah viral surat klarifikasi Kedubes Palestina, Din Syamsudin langsung menghubungi Zuhair Al-Shun dan memang ada kesalahpahaman.
"Rupanya ada kesalahpahaman, beliau itu tidak baca undangannya secara saksama. Tapi begitu melihat nama saya, beliau langsung berniat hadir," kata Din kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Din Syamsudin meyakini bahwa kehadiran Dubes Palestina untuk Indonesia dalam acara deklarasi KAMI sebagai wujud persahabatan, karena Din Syamsudin menjelaskan dirinya merupakan Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina.
BACA JUGA: Partai Demokrat Resmi Tunjuk Joe Biden untuk Lawan Trump di Pemilu AS 2020
"Beliau berniat hadir karena menganggap saya itu sebagai sahabat dan Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina," ujarnya.
Din Syamsudin juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya mengundang Dubes Palestina saja untuk menghadiri acara Deklarasi KAMI, tetapi juga beberapa Dubes lainnya seperti Dubes Amerika Serikat, Inggris, Australia, Rusia, Mesin, Arab Saudi, Palestina, Iran dan negara lainnya di ASEAN.
"Hanya Dubes Palestina yang hadir, Dubes Rusia berjanji datang tapi berhalangan, sementara yang lainnya tidak ada jawaban, mungkin itu karena undangannya dikirim sehari sebelum acara itu," ujarnya.
BACA JUGA: Tiba-Tiba Bu Tejo Jadi Trending di Twitter, Siapa Dia Sebenarnya?
Menurutnya, tidak ada urgensi khusus pihaknya mengundang para dubes untuk menghadiri acara deklarasi KAMI tersebut. "Itu kan undangan biasa, semua acara yang saya buat itu mengundang diplomat sahabat," ungkapnya.
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun mengklarifikasi kehadirannya saat deklarasi KAMI. Dia mengaku hanya diundang untuk peringatan hari kemerdekaan RI.
Zuhair mengatakan bahwa partisipasi pada deklarasi kemarin dipahami oleh pihaknya sebagai acara peringatan HUT Ke-75 RI atas undangan Din Syamsuddin, Ketua Persatuan Persahabatan Indonesia Palestina. “Partisipasi kami berdasarkan pada pemahaman bahwa acara tersebut adalah acara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia dan bukan yang lainnya,” kata Zuhair melalui keterangan resmi, Rabu (19/8/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- MK Sudah Terima 33 Pengajuan Sahabat Pengadilan Kasus Sengketa Pilpres 2024, Ini Daftarnya
- Bawa Sabu-Sabu 5 Kg dan Ribuan Pil Ekstasi, Penumpang Pesawat Diamankan Petugas Bandara Soetta
- Posko THR Resmi Ditutup, Total Ada 1.539 Aduan selama Lebaran Tahun Ini
- Ini Dia 4 Aturan Baru Visa Umrah yang Diterbitkan Arab Saudi
- Polisi Sebut Pengemudi Fortuner Ugal-ugalan Buang Pelat Nomor TNI di Lembang
- Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
- Hari Warisan Dunia Tekankan Peran Anak Muda sebagai Pelestari Warisan Budaya Berkelanjutan
Advertisement
Advertisement