Advertisement
Pengukuran Lahan Tol Jogja-Solo Dimulai Oktober, Pemilik Tanah Harus Saksikan
Advertisement
Harianjogja.com KLATEN – Proses pembangunan jalan tol Solo-Jogja bakal mendekati realisasi. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten menyiapkan sekitar lima tim untuk melakukan pengukuran dan pendataan bidang tanah terdampak.
Tim itu memiliki tenggat waktu sekitar 30 hari untuk melakukan pengukuran serta pendataan tanah terdampak tol Solo-Jogja. Proses pengukuran dan pendataan aset itu dilakukan setelah ada penetapan lokasi (penlok) tol Solo-Jogja oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
Advertisement
Baca juga: Tersangkut di Jaring Nelayan, Bocah 8 Tahun Salah Satu Korban Tenggelam di Gua Cemara Ditemukan
Saat ini, tahapan rencana pembangunan jalan tol Solo-Jogja di wilayah Klaten masih dalam proses persiapan yakni sosialisasi dan konsultasi publik pengadaan tanah untuk jalan tol Solo-Jogja.
“Setelah sosialisasi dan konsultasi publik selesai di akhir Agustus, gubernur akan mengeluarkan penetapan lokasi. Selanjutnya nanti menugaskan ke Kakanwil BPN Jateng melakukan pendataan,” kata Kepala BPN Klaten, Agung Taufik Hidayat, Kamis (6/8/2020).
Agung mengatakan BPN Klaten ditugasi Kanwil BPN Jateng untuk melakukan pendataan tersebut. Diperkirakan, pendataan dilakukan pada Oktober mendatang.
“Mungkin Oktober kami sudah mulai pengumpulan data fisik dan yuridis bidang tanah,” jelas dia.
Baca juga: Pemerintah Kembali Buka Sekolah di Zona Kuning, Epidemiolog: Berbahaya untuk Anak
Pengukuran itu dilakukan meliputi keliling serta luas bidang. Selain itu, data aset yang ada di tanah itu seperti bangunan, tanaman, sumur, hingga septic tank ikut didata.
Dalam proses pengukuran tersebut, Agung menjelaskan pemilik bidang tanah dilintasi jalan tol harus menyaksikan.
“Semua pemilik terkena jalan tol harus ada saat pengukuran. Harus bisa menunjukkan tanda batas. Pemilik tanah yang berbatasan juga ikut menyaksikan,” urai dia.
Pengukuran dan pendataan aset seluruh bidang tanah terdampak jalan tol ditargetkan rampung selama 30 hari. Jumlah total bidang tanah terdampak tol Solo-Jogja dari wilayah Kecamatan Polanharjo hingga Prambanan sekitar 4.071 bidang.
Agung menjelaskan BPN Klaten bakal menyiapkan lima tim untuk melakukan pendataan tersebut. Artinya satu tim melakukan pendataan sekitar 800 bidang.
“Saya pikir dengan waktu 30 hari mudah-mudahan bisa melaksanakan,” jelas dia.
Soal persiapan yang dilakukan warga pemilik bidang terdampak jalan tol, Agung mengatakan pemilik bidang tanah bisa menyiapkan dokumen menyangkut aset tanah.
“Yang harus dipersiapkan masyarakat bukti kepemilikan [tanah], KTP, SPPT, KK, dan memasang tanda batas,” urai dia.
Sementara itu, untuk penilaian harga aset milik warga terdampak tol bakal dilakukan oleh tim appraisal atau tim penilai.
Tim persiapan jalan tol serta pejabat pembuat komitmen (PPK) menyatakan hingga kini tak mengetahui siapa saja yang ada dalam tim appraisal tersebut. Tim penilai bersifat independen dan ditunjuk dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Sebelumnya, anggota Tim Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Kepentingan Umum Provinsi Jateng yang menangani jalan tol Solo-Jogja, Endro Hudiyono, mengatakan berharap warga berpartisipasi aktif untuk menyukseskan pembangunan jalan tol Solo-Jogja.
Warga diminta mendampingi ketika ada penilaian tanah oleh tim penilai independen dan pengukuran dari BPN.
“Silakan ditunjukan batas-batas tanahnya, ada tanaman apa saja dan bangunan, serta perolehan tanahnya warisan atau dari jual beli," jelas Endro.
Sebagai informasi, tim persiapan pengadaan tanah jalan tol Solo-Jogja serta PPK tol Solo-Jogja melakukan sosialisasi dan konsultasi publik sejak Selasa (4/8/2020) dan ditargetkan hingga Selasa (25/8/2020).
Kegiatan itu digelar mengundang warga pemilik calon bidang terdampak tol di setiap desa dari wilayah Kecamatan Polanharjo dan Prambanan.
Di Klaten, ada sekitar 50 desa di 11 kecamatan terdampak jalan tol. Sementara, panjang jalan tol yang melintasi wilayah Klaten diperkirakan 30 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
- Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
- Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
- BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Advertisement
Advertisement