Advertisement
Pengusaha Takut Pemulihan Ekonomi Lambat karena Serapan Anggaran Kesehatan Rendah
![Pengusaha Takut Pemulihan Ekonomi Lambat karena Serapan Anggaran Kesehatan Rendah](https://img.harianjogja.com/posts/2020/07/18/1044722/covid-19.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyebut proses pemulihan ekonomi akan melambat ketika anggaran di sektor kesehatan tidak dieksekusi sesuai dengan keperluan pencegahan dan penanganan Covid-19.
"Proses pemulihan ekonomi jelas bisa terhambat bila penanganan tidak ditangani dengan baik dan output pencegahan penyebarannya juga tidak ikut turun karena anggaran di sektor kesehatan tidak dieksekusi sesuai kebutuhan pencegahan dan penanganan Covid-19," ujar Shinta kepada Jaringan InformasiĀ Bisnis Indonesia, Jumat (17/7/2020).
Advertisement
Seperti diketahui, serapan anggaran kesehatan Covid-19 baru mencapai 5,12 persen dari total alokasi Rp 87,55 triliun. Menteri Kesahatan Terawan Agus Putranto berdalih penyerapan anggaran yang rendah itu disebabkan jumlah pasien Covid-19 yang masih sedikit.
Faktanya, Indonesia adalah negara dengan kasus positif tertinggi di Asia Tenggara. Sebanyak 37.450 orang atau 45,86 persen dari seluruh kasus Covid-19 di Indonesia saat ini pun berstatus tengah mendapatkan perawatan.
Shinta mengatakan pemulihan ekonomi nasional sangat tergantung kepada pemulihan kepercayaan diri pasar untuk melakukan berbagai aktivitas di ruang publik. Penanganan Covid-19 yang kurang baik pun diyakini memperlambat pemulihan kepercayaan diri pasar sehingga kinerja ekonomi nasional akan terur tertekan.
Investor pun, lanjutnya, akan berpikir panjang untuk berinvestasi dan berpotensi terus menunda-nunda realisasi investasi apabila Covid-19 belum terkendali dengan baik di Indonesia.
"Kami harap pemerintah segera mengoreksi masalah penyerapan anggaran kesehatan untuk memaksimalkan penanganan dan menekan penyebaran Covid-19. Agar dipergunakan sesuai dengan kebutuhannya, khususnya untuk mendanai kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya," tegas Shinta.
Dia berpendapat, pemerintah perlu mengelola dan menyalurkan dana kesehatan agar penyebaran dan penanganan Covid-19 dapat maksimal yang kemudian akan menurunkan angka penyebaran wabah yang baik bagi pemulihan ekonomi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berikut Sejumlah Momen Spesial Saat Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182760/klithih-kekerasan-jalanan-freepik.jpg)
Klitih Terjadi di Jalan Kretek-Siluk Bantul hingga Korban Patah Tulang, Ini Penjelasan Polisi
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- Sepanjang Tahun Ini, Transaksi Anak-Anak ke Situs Judi Online Tembus Rp3 Miliar
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- Gudang Barang Impor Ilegal di Jakarta Utara Digerebek, Total Nilai Barang Capai Rp40 Miliar
- Bawaslu Temukan Ribuan Petugas Pantarlih Terindikasi Anggota Tim Kampanye
- Giliran Bandara di Prancis Ditutup akibat Ancaman Bom Jelang Pembukaan Olimpiade
- Menipu Pejabat di Lingkungan Pemkab, Pegawai Gadungan KPK Ditangkap
Advertisement
Advertisement