Advertisement
Akibat Pandemi Covid-19, ODHA Dibolehkan Tebus Obat Hingga 3 Bulan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 membuat layanan pengobatan bagi Orang dengan HIV Aids (ODHA) terhambat. Kondisi ini bisa membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit, termasuk tertular Covid-19.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu menjelaskan, saat ini ada lebih dari 100.000 ODHA yang tengah menjalani pengobatan terapi antiretroviral (ARV).
Advertisement
“Jumlah ini baru sekitar 20 persen dari penderita yang sudah minum ARV. Selama pandemi ini terjadi penurunan orang datang ke layanan, tapi untuk yang minum obat perlu kita lihat juga. Karena selama pandemi tidak semua layanan tutup, ada yang buka, tapi memang fasilitasnya lebih sedikit,” jelas Wiendra, Kamis (9/7/2020).
Wiendra juga mengakui bahwa selama pandemi, fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) belum merata dan belum memadai. Untuk mengatasi kondisi ini, pihaknya mengupayakan agar ODHA dibolehkan untuk mengakses obat hingga 3 bulan.
“Pasien HIV Aids sudah bisa mengambil obat sampai satu bulan, adapun anjurannya sampai tiga bulan. Tapi harus dilihat juga ketersediaan obatnya,” ungkap Wiendra.
Lebih lanjut, kata Wiendra, setiap daerah punya inovasi untuk melancarkan akses terhadap obat. Namun, untuk di daerah harus dipastikan dulu ketersediaannya. Apabila layanan buka, Wiendra mengimbau ODHA tetap mengambil obat ke fasyankes dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat.
Tim Jaringan Indonesia Positif Timotius Hadi membenarkan bahwa terjadi keterbatasan ketersediaan obat di daerah.
“Di Jakarta tidak banyak masalah, tapi di beberapa daerah cukup terdampak, beberapa bulan lalu ada seperti di Sukabumi masih kosong. Kita khawatir juga soal keamanan karena jadi harus berkali-kali datang ke puskesmas karena dijatah obatnya untuk tiap dua minggu. Padahal, di Jakarta bisa dibuat resep untuk 2 bulan,” ungkap Timotius.
Penyebab kesulitan akses obat terbesar antara lain karena ekonomi terganggu. Hal ini mengganggu akses ODHA terkait ongkos jalan ke layanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Usulan Formasi PPPK-CPNS 2024 Disetujui Pusat, Pemkab Bantul: Kami Tunggu Kepastian Alokasinya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Pemulangan Enam Jenazah ABK WNI dari Jepang Dilakukan Bertahap
- Tiga Hari Hilang, 6 Orang Korban Ambruknya Jembatan Baltimore Belum Ditemukan
- Kejagung Bongkar Kasus Korupsi PT Timah Menyeret Harvey Moeis, Ini Komentar Kementerian BUMN
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- UU DKJ Disahkan, Sebentar Lagi Jakarta Bakal Melepas Status Ibu Kota
- Jatah Menteri Bakal Berkurang karena PDIP Diajak Masuk Kabinet, Golkar Bilang Begini
- Petinggi Freeport Temui Jokowi, Ini yang Dibahas
Advertisement
Advertisement