Advertisement
65 Persen Usaha Kecil Prioritaskan Investasi Teknologi
Ilustrasi. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Survey yang dilakukan antara lain oleh lembaga perbankan UOB menemukan bahwa sebanyak 65 persen bisnis berskala kecil di Indonesia menyatakan memprioritaskan investasi teknologi digital pada 2020, terutama setelah melihat dampak pandemi.
"Dampak COVID-19 terhadap aspek ekonomi, bisnis, dan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menggarisbawahi pentingnya teknologi bagi banyak usaha kecil di ASEAN," kata Head of Group Business Banking UOB, Lawrence Loh, dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (7/5/2020).
Advertisement
BACA JUGA : Teknologi Permudah Bisnis UMKM di Era Digital
Menurut dia, efek pandemi terhadap perekonomian sangat mempengaruhi operasional bisnis mereka sehingga banyak dari perusahaan itu dengan cepat menyadari bahwa teknologi dapat membuat perbedaan pada bisnis mereka.
Survei ini dilakukan kepada 1.000 usaha kecil sebelum dan selama pandemi COVID-19, yaitu masing-masing pada kuartal ketiga 2019 dan Mei 2020. Usaha kecil yang disurvei beroperasi di lima pasar ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Hasilnya, di ASEAN, Thailand memiliki responden tertinggi (71 persen) yang memprioritaskan investasi teknologi pada 2020, diikuti oleh Indonesia (65 persen), Vietnam (63 persen), Singapura (60 persen) dan Malaysia (59 persen).
Dalam survei ini juga ditemukan bahwa usaha kecil di ASEAN berupaya untuk berinvestasi pada teknologi bahkan ketika dihadapkan dengan prospek penurunan pendapatan.
Meskipun hampir sembilan dari 10 (88 persen) bisnis ini telah menurunkan ekspektasi pendapatan mereka pada tahun 2020, hampir setengahnya (44 persen) masih berencana untuk meningkatkan anggaran teknologi secara keseluruhan.
BACA JUGA : Pelaku UMKM Wajib Kuasai Teknologi
Hal ini menunjukkan bahwa usaha kecil ASEAN melihat tantangan saat ini jauh ke depan dan akan mengadopsi teknologi untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis mereka.
Bila dilihat dari masing-masing sektor industri, usaha kecil dari sektor makanan dan minuman, teknologi informasi dan komunikasi serta sektor kesehatan (50 persen) menunjukkan keinginan kuat untuk meningkatkan investasi teknologi mereka, diikuti oleh bisnis yang bergerak di bidang konstruksi (48 persen) dan perdagangan ritel (46 persen).
Sebagaimana diwartakan, Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Ira Aprilianti mengatakan penggunaan teknologi digital akan membuat UMKM bisa bertahan selama masa pandemi.
"Dengan memanfaatkan teknologi digital, para pelaku UMKM akan memiliki kesempatan yang sama dengan pelaku usaha besar untuk menjual produk mereka. Hal ini dikarenakan mereka akan berada di dalam satu platform yang sama misalnya melalui e-commerce marketplace sehingga memiliki kesempatan yang sama dalam melakukan promosi dan penjualan produk," kata Ira Aprilianti.
Ira menuturkan UMKM mampu melewati berbagai krisis perekonomian, seperti krisis 1998, karena beberapa hal. Pertama, UMKM menghasilkan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Selain itu, UMKM juga memanfaatkan sumber daya lokal, seperti pekerja lokal dan bahan baku lokal. Namun di saat pandemi, di mana pembatasan mobilitas manusia mempengaruhi kinerja perekonomian, mengadopsi teknologi digital patut menjadi pilihan.
Pada 2020, data Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan 9,4 juta UMKM sudah mendapatkan manfaat penggunaan teknologi digital untuk transaksi lintas batas. Pelaku usaha UMKM daring ini bukan hanya dapat memperluas pasar mereka ke seluruh penjuru Indonesia, tetapi juga ke luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia Saat Hadiri KTT ASEAN
- Penumpang Dilarang Cas Powerbank di Stop Kontak Kereta Api
- Bus Wisata Rombongan FKK Semarang Terguling, Empat Orang Tewas
- Presiden Kolombia Terkena Sanksi AS Gara-gara Gagal Perangi Narkoba
- Lisa Mariana Dicecar 44 Pertanyaan di Bareskrim
Advertisement
Disdikpora Temukan Siswa SMP Kulonprogo Tersandung Judol dan Pinjol
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Rusunawa Karangrejek Gunungkidul Baru Terisi 50 Persen, Ini Sebabnya
- Jadwal Layanan SIM di JCM dan Ramai Mall Jogja
- Petani Gunungkidul Diminta Optimalkan Penyerapan Pupuk Bersubsidi
- Jadwal DAMRI Jogja Semarang, Bisa Pulang Pergi
- Bapemperda DPRD DIY Rampungkan Harmonisasi Tiga Raperda Strategis
- Pemkab Bantul Wajibkan Seluruh Kalurahan Mengolah Sampah Organik
- Korsleting Listrik Picu Kebakaran Kios di Pasar Seni Gabusan Bantul
Advertisement
Advertisement



