Advertisement

Anis Mata Beberkan 5 Ancaman Negara Gagal Jika Penanganan Covid-19 Tak Tepat

Aprianus Doni Tolok
Selasa, 30 Juni 2020 - 09:37 WIB
Sunartono
Anis Mata Beberkan 5 Ancaman Negara Gagal Jika Penanganan Covid-19 Tak Tepat nDokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Sidoarjo. ANTARA FOTO - Umarul Faruq\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Politikus Anis Mata menilai pandemi virus corona atau Covid-19 berpotensi membuat sebuah negara hancur jika tidak ditangani dengan tepat.

Menurutnya, ada lima ancaman negara gagal dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19. Pertama, pandemi Covid-19 merupakan krisis multidimensi.

Advertisement

"Pandemi ini akan berkembang ke dalam fase-fasenya menjadi krisis ekonomi yang sekarang sudah terjadi kemudian nanti berkembang lagi menjadi krisis sosial, yang sekarang sudah terjadi juga di mana-mana dan saya lihat di Indonesia ini cikal bakalnya sudah mulai muncul, kemudian akan menjadi krisis politik dan krisis geopolitik," ujarnya dalam sebuah diskusi daring, Senin (29/6/2020).

Kedua, sambungnya, pandemi akan menjadi krisis sistemik yang terbukti dengan ekonomi global dan pergerakan manusia terhenti.

Ketiga, pandemi ini adalah krisis berlarut. Menurutnya, banyak orang memperkirakan krisis akibat pandemi Covid-19 akan berlangsung antara 10-12 tahun.

Keempat, faktor pemicu krisis ekonomi saat ini adalah faktor nonekonomi. Anis menilai, walaupun gejala krisis ekonomi sudah tampak sebelumnya, tapi pandemi ini mempercepat krisis ekonomi. "Solusinya nanti menurut saya adalah solusi nonekonomi," katanya.

Kelima, krisis ini membuat sistem tidak bekerja. Walhasil yang diperlukan saat ini adalah leadership atau kepemimpinan.

Kepemimpinan yang dimaksud Anis harus memiliki tiga hal utama yakni efektif atau semua rencana harus terlaksana, kemudian inovatif yakni solusi nonekonomi yang tidak biasa sehingga diperlukan kreativitas, dan kolaboratif atau melibatkan banyak institusi.

"Tantangan besarnya pada leadership bukan pada sistemnya karena ktisis sistem tidak bekerja di sini. Jadi saya bisa memahami Pak Jokowi terlihat sangat marah saat itu karena memang itu masalahnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Semula April, Kesiapan Pengolahan Sampah di Kota Jogja Mundur hingga Awal Mei

Jogja
| Selasa, 23 April 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement