Advertisement
PM Inggris Boris Johnson Akan Bertemu Emmanuel Macron, Apa yang Dibahas?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Kamis (18/6/2020), pertemuan bilateral dengan pemimpin Eropa sejak menyerukan momentum baru untuk mengamankan kesepakatan perdagangan pasca-Brexit dengan Uni Eropa.
Macron, yang mengunjungi Inggris untuk memperingati 80 tahun siaran terkenal Jenderal Charles de Gaulle dari London selama Perang Dunia II, akan membahas berbagai masalah dengan Johnson, termasuk bersama untuk memerangi virus corona.
Advertisement
Diskusi Johnson dengan Presiden Prancis dilakukan ketika Inggris segera mencari hubungan ekonomi baru dengan Uni Eropa, mitra dagang terbesarnya, dan berusaha menghindari guncangan ekonomi yang mengganggu ketika periode transisi Brexit berakhir pada akhir tahun.
Kondisi Perdana Menteri Boris Johnson Memburuk
Johnson melakukan video call selama satu jam dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan pejabat Uni Eropa lainnya pada hari Senin, mengatakan negosiasi Brexit membutuhkan "sedikit keuletan" tetapi prospek untuk sebuah kesepakatan masih tinggi.
Kedua belah pihak menemui batu sandungan dalam perundingan karena masalah kontroversial seperti akses ke perairan Inggris dan peran masa depan Pengadilan Eropa dalam urusan Inggris. Tanpa kesepakatan, Inggris dan Uni Eropa akan kembali berdagang dengan ketentuan Organisasi Perdagangan Dunia (WHO).
Pada hari Rabu, von der Leyen mengisyaratkan UE mungkin bersedia untuk berkompromi pada sebagian tuntutannya, tetapi memperingatkan bahwa blok itu tidak siap untuk mengorbankan prinsip-prinsipnya demi kesepakatan.
Kasus Corona, Kondisi PM Inggris Boris Johnson Membaik
Namun, Inggris dan Uni Eropa masih harus menempuh jalan panjang untuk mengatasi perbedaan. Von der Leyen cenderung berpandangan lebih keras terhadap cara kesepakatan dikelola dan bagaimana perselisihan diselesaikan, salah satu poin utama dalam pembicaraan.
"Pemerintahan mungkin terdengar seperti masalah bagi birokrat. Tapi ini adalah pusat bisnis dan warga negara baik di Inggris dan di UE untuk memastikan bahwa apa yang telah disepakati benar-benar dilakukan,” kata der Leyen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia, bloomberg
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Ingatkan Suntikan Likuiditas Rp200 Triliun Belum Jamin Dorong Kredit
- Mahfud MD Ingatkan Polri Perbaiki Citra Pasca Aksi Kekerasan
- DPR Pastikan Belum Terima Surat Presiden Soal Pergantian Kapolri
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
Advertisement

Satpol PP Kota Jogja Dorong Pengolahan Sampah Organik di Kampung Panca Tertib
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Beri Dukungan Emir Qatar Setelah Israel Serang Doha
- Warga Jepang Berusia 100 Tahun Tercatat 99.763 Orang, 88 Persen Perempuan
- Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Saat Puncak Musim Hujan
- Sherina Serahkan Lima Kucing yang Dievakuasi dari Rumah Uya Kuya
- Hadapi Dinamika Geopolitik, Prabowo-MBZ Dorong Negara-Negara Timteng Bersatu
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- Penembak Charlie Kirk Ditangkap, Begini Tampang dan Dugaan Motifnya
Advertisement
Advertisement