Advertisement
Sudah Kerja di Kantor, KAI Prediksi Lonjakan Jumlah Penumpang Besok

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memprediksi akan terjadi lonjakan jumlah penumpang pada awal pekan depan. Hal itu seiring dengan banyaknya perusahaan dan instansi pemerintah yang telah menerapkan bekerja dari kantor (work from office)
Selain perusahaan swasta dan instansi pemerintah, sejumlah pusat perbelanjaan di DKI Jakarta juga sudah mulai dibuka sehingga tidak menutup kemungkinan jumlah pengguna commuter line atau KRL yang didominasi oleh pekerja pada Senin akan meningkat signifikan.
Advertisement
"Belajar dari seminggu lalu pada hari Senin tanggal 8 Juni 2020 terdapat penambahan penumpang KRL dalam jumlah signifikan," kata Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu.
Didiek menjelaskan bahwa pada pekan lalu, jumlah penumpang saat Senin (8/6) pagi saja sudah mencapai rata-rata 150.000 penumpang yakni pada jam-jam sibuk pukul 06.00-08.00 WIB.
Namun demikian, KAI dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator dari kereta perkotaan atau KRL commuter line telah menambah jumlah perjalanan menjadi 938 kereta api dengan rentang "headway" lima menit pada jam-jam sibuk.
Namun demikian, Didiek mengaku bahwa kapasitas yang telah disiapkan oleh KAI dan KCI telah dilakukan secara maksimal. Oleh karena itu, puncak terjadinya penumpukan penumpang harus diatur agar terjadi keseimbangan "supply-demand".
"Kapasitas suplai dari commuter line sudah maksimal. Apabila tidak ada penanganan dari sisi 'demand', potensi penumpukan ini yang jika tidak ditangani dengan baik, akan menjadi kondisi yang tidak diharapkan," kata Didiek.
Dalam kesempatan yang sama, PT Kereta Commuter Indonesia masih mengikuti aturan pembatasan jumlah penumpang sejumlah 35--40 persen atau sekitar 74 orang per kereta untuk menjaga jarak aman antar pengguna KRL.
"Setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan demi memastikan terjaganya protokol kesehatan di dalam KRL Jabodetabek, untuk saat ini kami masih teruskan pembatasan kapasitas yang ada yaitu 35-40 persen atau sekitar 74 orang pada setiap kereta," kata Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wiwik Widayanti.
Batasan kapasitas ini juga sudah bertambah dibandingkan pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berjumlah 60 orang untuk setiap kereta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
Advertisement

Wakil Dubes Australia Tinjau Pusat Rehabilitasi YAKKUM di Sleman
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Seorang Anak Meninggal Dunia Tertimpa Kentongan di Kedai Kopi
- IMF Peringatkan Tatanan Baru Ekonomi Global
- Harga Cabai Rawit Rp39.205/kg, Bawang Merah Rp37.805/kg
- FOMO Wellness Fisik: Tren Baru Gen Z Biar Sehat dan Bahagia
- Komitmen Perpustakaan USD Alih Aksara Lontar Kuno
- Survei AP-NORC Ungkap Kecemasan Ekonomi AS di Bawah Trump
- Kata Jonatan Christie Setelah Jadi Juara Denmark Open 2025
Advertisement
Advertisement