Advertisement
WHO Catat Penurunan Kasus Baru Covid-19 di DIY Sebesar 50% Selama 3 Pekan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Badan Kesehatan Dunia atau WHO memberi rapor merah kepada Pemerintah Indonesia dalam penanganan Covid-19. WHO mencatat hanya DIY yang mengalami penurunan kasus lebih dari 50% dalam tiga pekan terakhir.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan, WHO menganalisis, tidak ada satu provinsi di pulau Jawa yang memiliki angka positivity rate di bawah lima persen selama dua pekan terakhir sejak 25 Mei hingga 7 Juni 2020.
Advertisement
“Salah satu kriteria relaksasi itu ialah positive rate kurang dari lima persen, setidaknya selama dua pekan terakhir, dengan asumsi data surveilans yang diterima lengkap,” tulis WHO dalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Situation Report 11 tertanggal 10 Juni 2020.
Malahan, WHO mengidentifikasi, hanya Provinsi DKI Jakarta yang memiiki data sesuai dengan kriteria yakni setidaknya suatu daerah telah melakukan satu tes per 1.000 penduduk setiap minggunya.
“Hingga 7 Juni, DKI Jakarta telah melakukan tes sebanyak 44.239 dengan positivity rate sebesar 8,5 persen,” tulis WHO.
WHO juga menggarisbawahi, kapasitas tes milik Provinsi Jawa Timur terbilang rendah yakni sebanyak 6.755 dengan positvity rate sekitar 30,9 persen.
Bahkan, WHO menemukan, belum adanya penurunan lebih dari 50 persen pelaporan kasus positif baru sejak sejumlah daerah menyentuh puncak kurva Covid-19. Namun, WHO mencatat DIY mengalami penurunan lebih dari 50 persen kasus baru sejak tiga pekan terakhir.
“Puncak kurva Covid-19 di setiap daerah berbeda. Jawa Tengah dan Banten mengalami puncak pekan lalu. DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat belum menunjukkan penurunan lebih dari 50 persen,” tulis WHO.
Presiden Joko Widodo meminta pengendalian Covid-19 fokus pada tiga provinsi, yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Menurut Presiden Jokowi wilayah tersebut memiliki angka penyebaran yang masih tinggi.
“Saya ingin kita konsentrasi, Gugus Tugas maupun Kementerian, TNI dan Polri, utamanya, konsentrasi di tiga provinsi yang angka penyebarannya masih tinggi yaitu di Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Tolong ini jadi perhatian khusus sehingga angka penyebaran bisa kita tekan lebih turun lagi,” kata Presiden saat membuka rapat rapat terbatas percepatan penanganan pandemi Covid-19, Kamis (5/6/2020).
Sebelumnya, Presiden juga telah meminta hal yang sama pada rapat terbatas 27 Mei 2020. Dia mencatat kasus Covid-19 meningkat signifikan di Jawa Timur dan beberapa provinsi di luar Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Persis Solo Kalah 1-2 Lawan Persita Tangerang di Laga Kandang Terakhir Liga 1
- Gerindra Klaten Mulai Jaring Cabup-Cawabup, Muncul Nama dari Kalangan Milenial
- PT Telkom akan Pindahkan Jaringan Kabel ke Bawah Tanah, Solo Jadi Pilot Project
- Skuad Garuda Muda Pahlawan, Tiga Pemain Ini Kunci Kemenangan atas Korsel U-23
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement