Advertisement
Ma'ruf Amin Ingin Ada Anggaran untuk New Normal di Pesantren

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta persiapan penerapan tatanan normal baru atau new normal untuk sekolah pesantren, yang ingin membuka kembali kegiatan pendidikan secara tatap muka, mendapat anggaran dari APBN.
Hal itu disampaikan Wapres Ma'ruf saat memimpin rapat terbatas secara virtual yang diikuti juga oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dari Jakarta, Rabu.
Advertisement
"Memang pesantren ini sudah banyak, karena keinginan untuk memulai pendidikannya. Tetapi karena masih dalam suasana COVID-19, maka itu perlu kita lakukan perencanaan yang matang dan penyiapan anggarannya," kata Wapres Ma'ruf dalam keterangannya pada ratas virtual dari kediaman wapres di Jakarta.
Menurut Ma'ruf, sekolah pesantren lebih aman daripada sekolah umum untuk dibuka kembali menerapkan kegiatan belajar dan mengajar lewat tatap muka. Dengan tinggal di asrama atau pondok, para santri menjadi lebih mudah diawasi dan dikarantina, sehingga potensi penularan COVID-19 menjadi minim.
"Sebenarnya pendidikan pesantren yang berasrama itu lebih aman COVID-19 dibandingkan dengan pendidikan yang non-asrama, karena yang non-asrama itu kan anaknya bolak-balik ke rumah, (tinggi) risikonya," tuturnya.
Sementara jika di pesantren, pergerakan para santri untuk keluar pondok bisa diawasi dan dibatasi dengan penerapan aturan ketat sesuai protokol kesehatan.
Oleh karena itu, Wapres meminta jajaran menteri terkait untuk membuat perencanaan penyiapan pembukaan kembali pesantren di era normal baru , antara lain dengan menyediakan tes masif bagi para santri sebelum masuk pondok, disinfeksi pondok pesantren, membuat sanitasi memadai dan menyediakan air bersih.
"Sepanjang kita bisa menyiapkan pencegahan-pencegahannya sejak awal, kemudian mereka yang tidak lagi bisa keluar - artinya dikarantina di dalam - dan juga yang dari luar tidak masuk; itu praktis sebenarnya lebih aman," ujarnya.
Selain Sri Mulyani, rapat yang diselenggarakan lewat telekonferensi Zoom tersebut juga diikuti oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar, Menteri Sosial Juliari Batubara serta Kepala Gugus Tugas Percepatan Penangananan COVID-19 Doni Monardo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BPBD Gunungkidul Imbau Waspada Bencana di Awal Musim Hujan
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Donald Trump Disebut Bakal Kurangi Hukuman P. Diddy
- 68 Gerai Pizza Hut di Inggris Bakal Ditutup
- Aprilia Kian Percaya Diri Hadapi Ducati di MotoGP 2026
- Gerobak Burjo di Embung Giwangan Diduga Sengaja Dibakar
- Timur Kapadze Sebut Belum Ada Tawaran Konkret dari PSSI
- DIY Waspada Lonjakan ISPA, Catat 11.000 Kasus di Puncak Musim
- Bantul Genjot Pendapatan Daerah 2026, Andalkan Sinergi Lintas Sektor
Advertisement
Advertisement