Advertisement
Ahli Sebut Virus Corona Bukan Penyakit Bawaan Pangan
Pekerja menyiapkan gula pasir untuk disalurkan ke operasi pasar dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gudang Perum Bulog Sub-Divisi Regional Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (3/4 - 2020). ANTARA
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Guru Besar Institute Pertanian Bogor (IPB) Purwiratno Hariyadi menyebut sampai saat ini tidak terdapat bukti virus corona atau Covid-19 dapat ditularkan melalui pangan atau kemasan pangan.
Dengan begitu, menurutnya, Covid-19 bukanlah penyakit bawaan pangan. Dia mencontohkan, berbagai badan otoritas keamanan pangan dunia speerti CDC, WHO, EFSA (Otoritas Keamanan Pangan Eropa), FAO, FDA, CFIA (Canada), termasuk BPOM, menyatakan Covid-19 ditularkan melalui pangan atau kemasan pangan.
Advertisement
Hanya saja, hasil penelitian menjunjukkan bahwa virus corona dapat bertahan (tetap hidup) pada berbagai permukaan selama waktu bebarapa jam hingga beberapa hari, tergantung kondisi suhu, kelembaban relatif, cahaya, dan lainnya.
“Jadi, sesungguhnya ada risiko penularan Covid-19 melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi Covid-19 dan kemudian ia menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka. Jadi, secara teoritis, virus corona dapat ditularkan dengan menyentuh pangan [atau kemasan pangan] yang terkontaminasi,” katanya kepada Bisnis, Senin (8/6/2020).
BACA JUGA
Dia menjelaskan virus corona juga diketahui sangat stabil pada suhu rendah (bertahan hingga 2 tahun pada –20 ° C). Dengan begitu, ada potensi coronavisrus dapat bertahan lama pada produk pangan beku.
Selain itu, virus corona mempunyai sifat rentan terhadap suhu tinggi (70°C), sehingga sangat mudah diinaktivasikan dengan pemanasan.
Dengan mempelajari dan memahami karakteristik virus corona tersebut, maka risiko penularan virus corona dapat diminimalkan dengan mengimplementasikan program manajemen keamanan pangan, khususnya praktik-praktik yang baik dalam Produksi Pangan (Good Manufacturing Practices), Higiene Pangan (Good Hygienic Practices), Penangan Pangan (Good Handling Practices) dan lain-lain.
“Penekanan khusus diberikan terutama pada proses pembersihan dan sanitasi untuk peralatan dan fasilitas pengolahan pangan pangan, terutama pada permukaan-permukaan kontak, baik kontak manusia maupun kontak pangan,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
6 Warung di Pantai Depok Rusak Dihantam Gelombang Tinggi
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- Persik Kediri vs Persebaya Surabaya, Duel Klasik di Pekan ke-12
- Fitur Baru Spotify, Statistik Musik Mingguan
- Komunitas Honda CBR250RR Diajak Melesat di Sirkuit Mandalika
- Dosis Kafein Tepat untuk Redakan Migrain
- Reforma Agraria Jadi Langkah Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan
- Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Kena OTT KPK
- Aprilia SR GT 400, Maxi-Scooter Performa Sport
Advertisement
Advertisement



