Advertisement
Ahli Sebut Virus Corona Bukan Penyakit Bawaan Pangan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Guru Besar Institute Pertanian Bogor (IPB) Purwiratno Hariyadi menyebut sampai saat ini tidak terdapat bukti virus corona atau Covid-19 dapat ditularkan melalui pangan atau kemasan pangan.
Dengan begitu, menurutnya, Covid-19 bukanlah penyakit bawaan pangan. Dia mencontohkan, berbagai badan otoritas keamanan pangan dunia speerti CDC, WHO, EFSA (Otoritas Keamanan Pangan Eropa), FAO, FDA, CFIA (Canada), termasuk BPOM, menyatakan Covid-19 ditularkan melalui pangan atau kemasan pangan.
Advertisement
Hanya saja, hasil penelitian menjunjukkan bahwa virus corona dapat bertahan (tetap hidup) pada berbagai permukaan selama waktu bebarapa jam hingga beberapa hari, tergantung kondisi suhu, kelembaban relatif, cahaya, dan lainnya.
“Jadi, sesungguhnya ada risiko penularan Covid-19 melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi Covid-19 dan kemudian ia menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka. Jadi, secara teoritis, virus corona dapat ditularkan dengan menyentuh pangan [atau kemasan pangan] yang terkontaminasi,” katanya kepada Bisnis, Senin (8/6/2020).
BACA JUGA
Dia menjelaskan virus corona juga diketahui sangat stabil pada suhu rendah (bertahan hingga 2 tahun pada –20 ° C). Dengan begitu, ada potensi coronavisrus dapat bertahan lama pada produk pangan beku.
Selain itu, virus corona mempunyai sifat rentan terhadap suhu tinggi (70°C), sehingga sangat mudah diinaktivasikan dengan pemanasan.
Dengan mempelajari dan memahami karakteristik virus corona tersebut, maka risiko penularan virus corona dapat diminimalkan dengan mengimplementasikan program manajemen keamanan pangan, khususnya praktik-praktik yang baik dalam Produksi Pangan (Good Manufacturing Practices), Higiene Pangan (Good Hygienic Practices), Penangan Pangan (Good Handling Practices) dan lain-lain.
“Penekanan khusus diberikan terutama pada proses pembersihan dan sanitasi untuk peralatan dan fasilitas pengolahan pangan pangan, terutama pada permukaan-permukaan kontak, baik kontak manusia maupun kontak pangan,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

4 Wisatawan Tepergok Masuk Zona Larangan Bukit Kukusan Merapi
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Babak Pertama, Persita vs PSIM 1-0: Eber Bessa Pecah Kebuntuan
- Kasus Chromebook, Uang yang Dikembalikan Baru Rp10 Miliar
- Tagihan Listrik PJU Sleman Tembus Rp3 Miliar per Bulan
- Sekjen ATR/BPN Ajak Jajaran Terapkan SPIP Secara Kolaboratif
- Preview PSBS Biak vs Persib Bandung, Live Pukul 19.00 WIB
- Presiden Prabowo Ultah ke-73, Bobby Kertanegara Beri Ucapan Spesial
- UU Ketenagakerjaan Yunani Picu Protes Pekerja
Advertisement
Advertisement