Advertisement
Pemerintah Buka Kembali Sektor Ekonomi, Pelaku Usaha Bersiap

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Para pelaku usaha mulai bersiap untuk kembali memulai aktivitas seiring dengan adanya keputusan pemerintah membuka kembali sembilan sektor ekonomi di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Seperti diketahui, pemerintah kembali membuka sembilan sektor ekonomi meliputi pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik dan transportasi barang.
Advertisement
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan sebagian besar pelaku usaha tinggal menunggu izin beroperasi sebelum kembali menjalankan bisnis sesuai dengan panduan dan arahan pemerintah.
"Sejak kebijakan dan panduan new normal dikeluarkan pemerintah, pelaku usaha sudah mulai mempersiapkan diri karena kami sangat antusias untuk kembali melakukan aktivitas ekonomi senormal mungkin," kata Shinta kepada Bisnis, Jumat (5/6/2020).
Adapun, keputusan pemerintah membuka kembali sembilan sektor ekonomi dinilai cukup baik. Pasalnya, kata Shinta, kegiatan produksi sektor-sektor tersebut berada di zona hijau serta tidak memerlukan pekerja dalam jumlah besar yang dapat meningkatkan risiko penyebaran wabah.
Di samping itu, risiko peningkatan penyebaran wabah dengan kembali beroperasinya sembilan sektor tersebut juga relatif rendah dan dapat dikelola.
Namun, signifikansi dari langkah re-opening ekonomi pemerintah tersebut bergantung pada hadirnya faktor pendukung seperti pemberlakuan relaksasi dan kondisi pasar yang mendukung.
"Hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah mungkin hanya kontrol relaksasi di industri padat karya karena jumlah orang yang terlibat dalam proses produksinya relatif besar dan umumnya ada di ruang tertutup serta berada di zona merah," ujarnya.
Namun demikian, dibukanya sektor-sektor tersebut oleh pemerintah belum tentu dapat memberikan efek yang signifikan dalam waktu singkat. Pasalnya, kondisi pasar saat ini dinilai belum terlalu mendukung.
Dari sembilan sektor yang direlaksasi, kata Shinta, kemungkinan yang akan mengalami peningkatan signifikan hingga kembali ke kondisi pra-pandemi hanya yang terkait dengan pangan, obat-obatan dan alat kesehatan.
Adapun, sektor lain seperti pertambangan (selain emas), logistik, dan industri belum tentu mengalami hal yang sama karena permintaan dan confidence pasar masih terdampak oleh wabah dan memerlukan waktu untuk pulih.
"Kemungkinan besar kinerja hanya akan naik hingga 80-90 persen jika dibandingkan dengan kinerja normal pada pra-pandemi dan ini pun akan terjadi secara berangsur," jelasnya.
Bahkan, proyeksi peningkatan kinerja bisa saja lebih rendah jika permintaan sangat tertekan ataupun kepercayaan diri pasar untuk melakukan kegiatan ekonomi lebih lambat dari yang diharapkan.
Risiko gulung tikar dan pemutusan hubungan kerja pun (PHK) juga dikatakan masih tinggi apabila permintaan pasar tidak cukup mendukung.
"Namun demikian, keputusan ini akan menyebabkan kinerja ekonomi secara sektoral dan nasional menjadi tidak terlalu tertekan. Selain itu, industri memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mempertahankan eksistensinya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Pemkab Bantul Distribusikan Alat dan Mesin Tani untuk Tingkatkan Produksi Pangan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
- Sri Mulyani Umumkan Panitia Seleksi Calon Ketua dan Anggota Lembaga Penjamin Simpanan
- 3 Penumpang dan 1 Kru KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Selamat
Advertisement
Advertisement