Advertisement
Demi Keselamatan Anak, Wali Kota Solo Belum Akan Buka Sekolah hingga Desember
Ilustrasi wartawan Harian Jogja, Nina Atmasari memberikan penjelasan pada siswa SD Tumbuh 1 Jogja, di kantor Harian Jogja, Kamis (11/10/2018) pagi. - Ist/ dok Harian Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO--Wali Kota Solo,FX Hadi Rudyatmo berkukuh kegiatan belajar mengajar di sekolah belum bisa dimulai setidaknya hingga Desember 2020 mendatang. Hal tersebut sesuai dengan masukan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan ahli penyakit dalam.
Rudy, mengatakan jika kondisi Solo belum membaik, sementara pusat mengarahkan agar pelajar masuk sekolah mulai 13 Juli, dia akan meminta izin ke pemerintah pusat. Izin itu yakni agar proses belajar mengajar secara tatap muka di Solo baru dimulai paling cepat Desember.
Advertisement
“Kami laporkan tatap muka pada Desember atau Januari. Siswa baru yang masuk Juli tidak perlu orientasi. Cuma siswa baru di sekolah itu apakah mau home visit atau diberikan sarananya, kami menunggu masukan kepala sekolah,” katanya.
Ia akan menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) yang berisi aturan agar para pelajar di Solo tidak bergerombol saat mulai masuk sekolah untuk mencegah paparan virus SARS CoV-2
Pertimbangannya, tingkat kematian anak akibat virus itu di Indonesia tercatat paling tinggi sedunia. Aturan tersebut termasuk mengatur bagaimana anak bersepeda ke sekolah, wajib memakai masker, dan sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar UMY Jelaskan Alasan Pemerintah Belum Tetapkan Bencana Nasional
Advertisement
Wisata Petik Melon Gaden Diserbu Pengunjung saat Panen Perdana
Advertisement
Berita Populer
- Nico Gonzalez Akui Pep Guardiola Bikin Kariernya Melesat
- Anak di Bawah 12 Tahun Rentan Terdampak Smartphone
- Akses Darat Lumpuh, Kiper PSS Sleman Belum Bisa Tinggalkan Aceh
- Manfaat Ketumbar untuk Turunkan Berat Badan Menurut Penelitian
- Regulasi Baru, Kenaikan UMP 2026 Berpotensi Berbeda di Tiap Daerah
- Resiliensi Budaya Keraton Jogja Diangkat dalam Jejak Peradaban 2025
- Difabel Harus Setara, Paramitha Rusady Ajak Hapus Stigma Sosial
Advertisement
Advertisement



