Advertisement
Ahli Kesehatan: Prediksi Puncak Pandemi Hanya Asumsi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ahli Kesehatan Masyarakat, dr. Hermawan Saputra menilai masih sulit memprediksi soal puncak pandemi Covid-19 karena angka kasus virus mematikan ini saat ini masih fluktuatif.
“Puncak pandemi memang belum terjadi," kata Hermawan kepada Okezone, Sabtu (16/5/2020).
Advertisement
Menurutnya, sejumlah prediksi yang beredar terkait pandemi Covid-19 akan berakhir hanya sebatas asumsi. Hal itu juga berkaitan erat dengan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kalau prediksi yang menyatakan Mei atau Juni sebelumnya ini lebih kepada asumsi bila PSBB dilakukan secara ketat. Artinya ada perlakuan disiplin dan serempak di berbagai wilayah terutama di wilayah Jabodetabek," terangnya.
Apalagi, kata Hermawan, penyebaran Covid-19 di daerah semakin masif. Dia mencontohkan pulau Jawa yang saat ini masuk dalam zona merah.
"Maka kasus ini akan berpotensi menimbulkan waktu prediksi mundur mungkin Juni atau Juli sebagai puncak, itu pun dengan catatan PSBB dilakukan," terangnya.
Sulitnya memprediksi tren virus corona, berkaitan dengan kemampuan Pemerintah untuk melakukan testing secara cepat. Sejauh ini, Pemerintah masih jauh dari target 10 ribu spesimen per hari.
"Memang benar kapasitas pemeriksaan kita masih sangat terbatas bahkan Presiden seminggu lalu mengatakan harus dievaluasi ketat, karena target menurut presiden tadinya 10 ribu hanya tercapai 4-5 ribu spesimen per hari," jelasnya.
"Ini masih jauh di bawah kapasitas di mana kasus sudah mulai terjadi di seluruh Indonesia, bahkan sekarang sudah lebih dari 16 ribu kasus," jelasnya.
Di sisi lain, Hermawan berharap Pemerintah tidak membuat kebijakan yang kontraproduktif. Hal itu akan mempersulit dalam menghambat penyebaran virus.
"Untuk itu kita berharap Pemerintah lebih disiplin. Paling penting adanya sinkronisasi kebijakan antara kebijakan Pemerintah, tidak ada lagi ada sesuatu yang kontradiktif, misal mudik dilarang tapi moda transportasi dibuka, jadi bandara pelabuhan terminal penuh sesak," imbuhnya.
Berita ini sudah tayang di Okezone.com dengan judul 'Pakar Kesehatan: Puncak Pandemi Terjadi Jika PSBB Diterapkan Secara Ketat'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Ingatkan Suntikan Likuiditas Rp200 Triliun Belum Jamin Dorong Kredit
- Mahfud MD Ingatkan Polri Perbaiki Citra Pasca Aksi Kekerasan
- DPR Pastikan Belum Terima Surat Presiden Soal Pergantian Kapolri
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
Advertisement

Jadwal Bus DAMRI Bandara YIA Kulonprogo Minggu 14 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sherina Serahkan Lima Kucing yang Dievakuasi dari Rumah Uya Kuya
- Hadapi Dinamika Geopolitik, Prabowo-MBZ Dorong Negara-Negara Timteng Bersatu
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- Penembak Charlie Kirk Ditangkap, Begini Tampang dan Dugaan Motifnya
- Mantan Ketua MA Nepal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara
- Tinjau Dampak Bencana, Prabowo Kunjungi Korban Banjir Bali
- Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement