Advertisement
WHO Sebut Pasien yang Sembuh Dari Covid-19 Dapat Mengidap Penyakit Lain
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA -- Organisasi kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyebut pasien yang telah sembuh dari Covid-19 harus tetap beristirahat dan memulihkan diri karena banyaknya kasus pasien yang bebas dari virus Corona menderita penyakit lain karena virus itu telah menyerang organ tubuh lain.
Mike Ryan, Kepala Program Kedaruratan WHO mengatakan bahwa orang yang telah sembuh dari virus Corona juga mengalami masalah jangka panjang seperti munculnya gangguan kesehatan lain. “Mereka benar-benar telah melalui perang, karena banyak dari mereka dalam keadaan yang sangat sulit. Beberapa berdampak pada sistem pernapasan, sistem kardiovaskular, hati, fungsi ginjal, dan lainnya. Jadi orang yang sudah sembuh bisa tetap lemah, tanpa energi,” ujarnya dikutip dalam konferensi pers WHO di kanal Youtube resminya, Selasa (12/5/2020).
Advertisement
Hal ini diduga karena terdapat pasien yang setelah sembuh masih merasakan gejala-gejala gangguan pernapasan atau gangguan medis lain selama berminggu-minggu. Menurutnya, terdapat sangat sedikit kasus yang menunjukkan bahwa ada orang yang terus-menerus menderita Covid-19. Meskipun ketika Anda melihat data dari rumah sakit dan lamanya masuk, butuh waktu lama bagi banyak orang untuk pulih di lingkungan rumah sakit.
“Dan kita harus berharap bahwa ketika orang-orang dipulangkan, pemulihan itu berlanjut. Ketika mereka keluar dari rumah sakit, aman bagi mereka untuk kembali untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka,” ujarnya.
Secara keseluruhan, WHO telah mengamati bahwa sekitar 40% pasien yang terinfeksi“penyakit ringan dan akan sembuh dengan baik. 40% pasien lainnya mengalami gejala sedang, termasuk pneumonia, tetapi tidak memerlukan rawat inap atau intubasi. 15% tambahan mengembangkan penyakit parah, dan 5% "kritis."
Dalam briefing itu, para pejabat WHO menekankan bahwa studi awal menunjukkan tingkat antibodi yang lebih rendah dari yang diharapkan terhadap penyakit dalam populasi umum, yang berarti bahwa sebagian besar orang tetap rentan. "Tampaknya ada pola yang konsisten sejauh ini sehingga sebagian kecil orang sejauh ini memiliki antibodi ini,” kata Maria van Kerkhove, seorang ahli epidemiologi WHO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- AHY Sebut Prabowo Minta Demokrat Siapkan Kader Terbaik untuk Duduk di Kabinet
- BMKG Prediksi Cuaca Kota Besar di Indonesia Cenderung Kondusif
- Korlantas Siapkan Rekayasa Antisipasi 70 Juta Kendaraan Mudik Lebaran 2024
- Jembatan di Baltimore AS Ambruk Ditabrak Kapal, Enam Orang Hilang, Kemenlu RI Pastikan Tidak Ada Korban WNI
- Berikan Diskon Tambah Daya di Bulan Ramadan, PLN Dorong Petumbuhan Ekonomi
- Penjelasan Pakar Terkait Keamanan Beragam Jenis Air Minum dalam Kemasan
- Barang Impor Ilegal Senilai Rp9,3 Miliar Dimusnahkan, dari Elektronik hingga Sambal
Advertisement
Advertisement