Advertisement

Presiden Jokowi Masih Temui Orang Berkerumun tanpa Masker

Muhammad Khadafi
Kamis, 07 Mei 2020 - 13:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Presiden Jokowi Masih Temui Orang Berkerumun tanpa Masker Suasana lalu lintas saat pemberlakuan pembatasan sosial beksala besar (PSBB) di Kota Bekasi - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mempersilakan masyarakat melakukan kegiatan secara terbatas tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat.

Protokol kesehatan yang dimaksud adalah upaya pencegahan penyebaran Covid-19, yaitu mengurangi interaksi fisik, menjaga jarak fisik dengan orang lain, memakai masker, dan harus sering cuci tangan.

Advertisement

“Semua ini membutuhkan kedisplinan kita semua, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang berkerja secara tepat dan terukur,” katanya dalam keterangan resmi melalui video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden melalui akun Sekretariat Presiden di Youtube, Kamis (7/5/2020).

Jokowi masih sering menjumpai masyarakat yang tidak bermasker dan beraktivitas di ruang publik. “Ini tolong kita semua bermasker. Masih berkerumun, hindari itu,” katanya.

Dia melanjutkan bahwa tujuan pemberlakuan PSBB adalah upaya memutus rantai penularan Covid-19 sembari menjaga roda perekonomian tetap berjalan. Masyarakat diperbolehkan melakukan aktivitas, tetapi secara terbatas.

Jokowi mengatakan Indonesia beruntung karena sejak awal pemerintah memilih kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), bukan karantina wilayah atau lockdown.

Seperti diketahui, PSBB adalah pembatasan kegiatan di tempat umum atau di fasilitas umum dalam bentuk pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak antarorang.

"Artinya, dengan PSBB masyarakat masih bisa beraktivitas, tetapi memang dibatasi. Masyarakat juga harus sadar membatasi diri, tidak boleh berkumpul dalam skala besar," ujarnya.

Adapun pemerintah terus berupaya untuk menekan penambahan jumlah pasien baru per hari. Bulan ini, Mei 2020, Jokowi ingin target untuk melandaikan kurva pasien baru tercapai dengan cara apapun.

Namun demikian beberapa ahli mengatakan ketika kasusnya sudah turun, tidak berarti langsung landai atau langsung nol. Ada kemungkinan kasus baru akan ditemukan secara fluktuatif.

“Artinya sampai ditemukan vaksin yg efektif kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan,” kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement