Advertisement
Data ODP dan PDP Tak Dilaporkan ke WHO

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus melaporkan perkembangan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) selama pandemi Corona (Covid-19).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pencatatan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) dilakukan dengan menghimpun data dari setiap provinsi.
Advertisement
“[Data ODP dan PDP] bukan bagian dari data pelaporan ke WHO, tetapi untuk menggambarkan keadaan di tingkat nasional maupun global,” kata Yuri dalam konferensi pers, Kamis (23/4/2020).
Yuri mengungkapkan bahwa data ODP dan PDP akan digunakan untuk menentukan kinerja pemerintah dalam penanganan Covid-19.
“Data tersebut untuk menentukan langkah-langkah penanganan Covid-19 misalnya sebagai acuan data dalam distribusi APD, distribusi reagen, menentukan jumlah kebutuhan relawan dan lain-lain,” jelasnya.
Menurutnya, ODP dan PDP akan dinyatakan Covid-19 hanya jika sudah ada konfirmasi dari hasil pemeriksaan antigen melalui metode real time PCR.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah orang dalam pemantauan Covid-19 hingga Kamis siang (23/4/2020) mencapai 195.948 orang dan pasien dalam pengawasan berjumlah 18.283 orang.
Untuk ODP tercatat mengalami peningkatan 2.197 orang sehingga totalnya menjadi 195.948 orang. Adapun, untuk PDP ada penambahan 529 orang sehingga totalnya menjadi 18.283 orang.
"PDP 18.283 ini adalah data akumulatif yang dikumpulkan dari seluruh Dinkes di Indonesia. Kelompok ini akan kami prioritaskan pengecekan laboratorium,” kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Kamis (23/4/2020).
Untuk ODP, Yuri mengatakan bahwa sebagian besar diantaranya sudah selesai dalam masa pemantauan.
Selain itu, dia menyebutkan bahwa 43 laboratorium telah bekerja aktif untuk memeriksa spesimen Covid-19. Dia mengatakan penambahan laboratorium akan dilakukan begitu reagen sampai di beberapa laboratorium.
“Beberapa laboratorium akan ditambahkan begitu reagen dari negara lain sudah bisa kita terima,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa spesimen yang diperiksa sampai saat ini totalnya mencapai 59.935 spesimen. Dari total tersebut, yang telah diperiksa sebanyak 48.647 orang.
Dari jumlah tersebut, terakumulasi hasil positif terinfeksi virus Corona yang didapatkan adalah sebanyak 7.774 orang dan hasil negatif 40.872 orang.
Dari kasus positif, Yuri menyampaikan bahwa terdapat 960 orang yang telah dinyatakan sembuh dan 647 orang meninggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement