Advertisement

Pemerintah Perkirakan Puncak Pandemi Corona Akhir Mei, 95.000 Pasien Terinfeksi

Muhamad Wildan
Senin, 06 April 2020 - 15:07 WIB
Budi Cahyana
Pemerintah Perkirakan Puncak Pandemi Corona Akhir Mei, 95.000 Pasien Terinfeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani - Antara/Puspa Perwitasar

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Puncak penyebaran wabah Corona penyebab penyakit Covid-19 di Indonesia diperkirakan bakal berlangsung pada akhir Mei 2020. Jumlah pasien yang terinfeksi diprediksi mencapai 95.000 orang. 

Perkiraan itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam paparannya di rapat dengan Komisi XI DPR, Senin (6/4/2020). Dia menjelaskan itu merupakan proyeksi Badan Intelijen Negara yang dikembangkan bersama Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia.

Advertisement

"Menurut berbagai model yang dikembangkan baik BIN dan UI serta ITB diperkirakan akan terjadi puncak akhir Mei dengan jumlah terpapar ada 95.000 orang," kata dia, dalam rapat tersebut.

Untuk mengantisipasi itu, jelas dia, pemerintah perlu melaksanakan sejumlah langkah. Dia menjelaskan lonjakan jumlah pasien yang terpapar virus itu terjadi pada April dan Mei 2020.

Peningkatan jumlah itu bisa dipengaruhi, kendati sulit untuk dihllangkan sama sekali. Pemerintah, jelasnya, berupaya agar hal itu melambat atau melandai.

"Jumlah akan melonjak dan langkah strategis sangat urgen dibutuhkan untuk mencegah puncak penularan. Dalam literatur disebut kurvanya dibuat lebih landai, artinya meningkat pasti terjadi tetapi tidak eksponensial."

Dalam kesempatan itu, Menkeu juga menyampaikan data perkembangan global virus corona. Menurutnya, saat ini Covid-19 tersebar di 207 negara dengan kasus baru per hari mencapai 100.000 orang.

Di indonesia, Sri Mulyani menjelaskan kasus penyebaran mulai terdeteksi awal maret atau pada 2 Maret 2020.  Meski virus corona sudah mulai merebak sejak Desember 2019 dan mulai diberitakan Januari, jelasnya, Indonesia termasuk negara yang baru mendapatkan kasus positif.

"Perkembangan dari penularan mengalami eskalasi eksponensial dan terkonsentrasi di Jakarta. Jakarta merupakan kawasan pusat Covid-19 atau zona merah," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement