Advertisement

Begini Cara Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak Selama Belajar di Rumah

Newswire
Minggu, 05 April 2020 - 12:17 WIB
Nina Atmasari
Begini Cara Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak Selama Belajar di Rumah Seorang siwa tengah mengerjakan tugas sekolah dari rumah di Bandung. - Bisnis/Dea Andriyawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Anak-anak saat ini ditugaskan belajar dari rumah sebagai dampak menekan semakin meluasnya pandemi virus corona.

Kebanyakan orangtua bingung memberikan kegiatan untuk anaknya supaya tidak bosan di rumah. Mengajarkan tanggung jawab pada anak bisa jadi salah satu pilihan kegiatan yang seru dilakukan bersama.

Advertisement

Psikolog Jane Cindy Linardi dari RS Pondok Indah di Bintaro Jaya mengemukakan beberapa manfaat yang bisa dirasakan anak ketika sudah bisa bertanggungjawab atas apa yang dikerjakan.

"Melatih daya juang anak, karena anak tidak terbiasa dibantu orangtua, sehingga ia memiliki motivasi internal untuk berusaha menyelesaikan segala sesuatu sendiri," kata Jane dalam keterangan.

Selain itu, kemampuan anak mengatasi masalah jadi lebih terasah. Misalnya, ketika minuman tumpah, dia akan menyelesaikannya dengan membersihkan dengan lap.

Anak yang bisa bertanggung jawab juga bisa lebih percaya diri karena yakin atas kemampuannya melakukan sesuatu.

Menurut Jane, anak sudah bisa diberi keleluasaan untuk memutuskan sesuatu sejak kecil, dimulai dari memilih mainan, pakaian sampai makanan yang akan disantap.

Namun, bukan berarti anak dilepas sendirian. Orangtua harus tetap mendampingi.

"Misalnya, saat hendak melatih anak mengambil keputusan sendiri terhadap pakaian yang akan ia pakai, maka Anda dapat membantu menjabarkan bahwa tempat yang akan dikunjungi memiliki suhu atau temperatur yang dingin. Dengan itu, anak dapat bertanggung jawab dan menyesuaikan keputusannya dengan kondisi atau situasi yang akan dihadapinya."

Tanggung jawab bisa diajarkan sejak anak berusia dua tahun dari hal kecil, seperti merapikan mainan bersama-sama setelah bermain. Awalnya orangtua tetap membantu, setelah anak terbiasa, kurangi peran orangtua dan latih mereka untuk merapikan sendirian.

Setelah itu, naikkan lagi level tanggung jawab seperti mengurus barang yang dimiliki, misalnya menaruh pakaian kotor di keranjang cucian setelah dipakai, membuang sampah di tempatnya serta merapikan tas sekolah.

Semua tetap dilakukan dengan pendampingan orangtua, tapi kurangi peran Anda secara bertahap agar anak bisa menyelesaikan tanggung jawab.

"Penguatan berupa pujian dan afirmasi dapat diberikan setelah anak berhasil menuntaskan tanggung jawabnya sendiri."

Baru setelah anak bisa bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, orangtua bisa memberi porsi yang lebih besar dengan tanggungjawab di rumah.

"Misalnya mematikan lampu, AC, TV setelah digunakan, meletakkan piring makan yang telah dipakai di wastafel dapur."

Level selanjutnya adalah mengajari buah hati bertanggungjawab terhadap hal lain, misalnya membantu mengurus hewan peliharaan atau menjaga barang belanjaan orangtua.

"Jangan lupa untuk memberikan contoh langsung kepada si kecil agar si kecil lebih mudah menerapkannya karena sudah melihat contoh yang nyata," kata dia.

Tanggung jawab terhadap tugas sekolah bisa diajari dengan menyediakan "waktu bersama" antara anak dan orangtua. Di satu meja yang sama, anak bisa mengerjakan PR sementara orangtua menyelesaikan pekerjaan.

Apa yang harus dilakukan bila anak sudah besar tapi kurang bertanggungjawab. Coba refleksikan lagi pola asuh yang diterapkan. Jika orangtua banyak mengambil alih semua tanggung jawab anak, kurangi peran dan bantuan dari orangtua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement