Advertisement
Singapura Berlakukan Isolasi Total

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Singapura mulai Senin (23/3/2020) malam tidak akan mengizinkan lagi pengunjung jangka pendek masuk atau transit melalui negara tersebut. Larangan itu diberlakukan mengingat tingginya risiko kasus Corona.
Kementerian Kesehatan Singapura hari ini mengeluarkan pernyataan mengenai pembatasan tersebut.
Advertisement
Sebelumnya, pengunjung jangka pendek dari beberapa negara masih dikecualikan dan diizinkan untuk datang ke Singapura meski mereka wajib tinggal di rumah selama 14 hari begitu memasuki negara tersebut.
Pembatasan yang diperluas untuk semua pengunjung jangka pendek itu merupakan tidakan paling tegas Pemerintah Singapura dalam melindungi warganya dari kasus impor infeksi Corona.
Hanya pemegang izin kerja layanan penting, seperti dalam perawatan kesehatan dan transportasi, yang akan diizinkan oleh Departemen Tenaga Kerja untuk masuk atau kembali ke Singapura.
"Mengingat wabah virus yang meningkat dengan cepat di seluruh dunia, kami telah memutuskan untuk secara signifikan memperketat perbatasan kami," ujar Menteri Pembangunan Nasional, Lawrence Wong dalam sebuah konferensi seperti dikutip ChannelnewsAsia.com, Minggu (22/3/2020).
"Ini adalah langkah yang sangat signifikan, terutama untuk wilayah ekonomi terbuka kecil seperti Singapura yang selalu terhubung dengan dunia," kata Wong. Dia mengakui Singapura mengalami krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga pihaknya mengambil tidakan itu secara cermat.
Hampir 80 persen infeksi Corona baru Singapura selama tiga hari terakhir adalah kasus impor dengan riwayat perjalanan ke 22 negara yang berbeda, kata Depkes dalam siaran persnya.
The Singapore-Malaysia Special Working Committee atau Komite Kerja Khusus Singapura-Malaysia telah sepakat bahwa orang Malaysia dengan izin kerja akan terus dapat bekerja di Singapura selama periode ini. Terkait hal itu, CNBC.com melaporkan akan ada pengaturan akomodasi yang sesuai.
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) juga menambahkan bahwa transportasi dan logistik barang antara Malaysia dan Singapura akan difasilitasi.
"Diskusi dalam komite sedang berlangsung," ujar kementerian itu dalam siaran persnya.
Pembatasan terbaru diumumkan sehari setelah Singapura mengkonfirmasi kematian pasien Corona untuk pertama kali. Dua pasien masing-masing seorang wanita Singapura berusia 75 tahun dan seorang pria Indonesia berusia 64 tahun meninggal karena komplikasi akibat Corona kemarin pagi.
Singapura juga mengkonfirmasi 47 kasus baru virus Corona kemarin sehingga total nasional menjadi 432, termasuk 39 kasus impor dengan sejarah perjalanan ke Australia, Eropa, Amerika Utara, Asean dan bagian lain di Asia.
Dari jumlah tersebut, 33 orang adalah penduduk yang kembali dan pemegang izin jangka panjang, sementara enam adalah pengunjung jangka pendek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement