Advertisement
Teka-Teki Pasien Nol Alias Manusia Pertama Positif Corona

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Virus corona disebut-sebut bermula dari Wuhan China. Kini virus ini telah menyebar hampir ke seluruh dunia, menginfeksi puluhan ribu orang dan mematikan ribuan lainnya. Namun siapakah orang pertama yang terjangkit virus corona baru ini?
Advertisement
Menurut Business Insider, data pemerintah China menunjukkan kasus pertama virus corona baru muncul pada 17 November 2019.
Tak sampai akhir Desember 2019, para pejabat China menyadari bahwa mereka sedang menghadapi virus baru.
Namun, The Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintah China melarang membagikan informasi ini ke publik.
Sementara itu, The Washington Post mengungkapkan, dari data tersebut menunjukkan bahwa virus pertama kali menginfeksi seorang pria berusia 55 tahun dari Provinsi Hubei China.
Namun, identitas 'pasien nol' tersebut masih belum dikonfirmasi dan belum lengkap.
Pada 31 Desember 2019, otoritas kesehatan China kemudian melaporkan kasus pertama COVID-19 kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebuah tim peneliti kemudian memaparkan bukti bahwa orang pertama yang dikonfirmasi positif terkena corona tercatat pada tanggal 8 Desember 2019.
Sedangkan penelitian yang dilakuka The Lancet pada bulan Januari menemukan bahwa orang yang pertama kali terkena virus tercatat pada tanggal 1 Desember 2019.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh tm peneliti penyakit menular dari China menemukan bahwa pembicaraan mengenai istilah yang berkaitan dengan virus corona telah beredar melalui media sosial WeChat sekitar dua minggu sebelum pemerintah mengumumkan kasus pertama.
"Temuan ini mungkin mengindikasikan bahwa virus corona mulai beredar beberapa minggu sebelum kasus pertama secara resmi dikonfirmasi," catat Business Insider, Holly Secon.
Penemuan ini membuka peluang bahwa temuan awal dari virus corona memang terjadi pada awal November.
"Kami tidak tahu siapa pasien nol pertama itu, mungkin di Wuhan, dan itu masih menyisakan banyak pertanyaan yang tidak terjawab tentang bagaimana wabah itu dimulai dan bagaimana awalnya menyebar. " kata Sarah Borwein, seorang dokter di Pusat Kesehatan Medis Pusat Hong Kong kepada The Post.
Bagi para ahli menemukan pasien nol bukan hanya masalah menggali data dan melakukan penelitian, ini adalah perlombaan melawan waktu. Terlebih, jumlah infeksi yang terus meningkat menyulitkan para peneliti untuk mengidentifikasi 'pasien nol' dan daerah-daerah yang terpapar virus paling lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 1 Juli 2025: Imbauan Sultan, SPMB Jogja, Ganti Rugi Tol Jogja hingga Pajak Belanja Online
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Klaim Megaproyek Baterai Kendaraan Listrik di Karawang Serap 8 Ribu Tenaga Kerja
- Palestina Minta Internasional Desak Penghentian Kekerasan oleh Pemukim Israel di Tepi Barat
- Hujan Ringan Selimuti Sejumlah Kota Besar Hari Ini Senin 30 Juni 2025
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
Advertisement
Advertisement