Advertisement
Solo 24 Jam Menari Bukan Dibatalkan, tapi Ditunda

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Sejumlah agenda Kota Solo terpaksa dibatalkan seiring munculnya kasus kematian pasien Corona di kota itu. Namun, panitia agenda Solo 24 Jam Menari dalam rangka Hari Tari Sedunia (HTD) #14 tahun 2020 memastikan agenda tahunan tersebut bukan dibatalkan melainkan hanya ditunda.
Namun, panitia dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo belum memastikan sampai kapan penundaan tersebut. Penundaan disampaikan secara resmi melalui Surat Pemberitahuan yang ditandatangani Ketua Jurusan Tari ISI Solo, Hadawiyah Endah Utami, tertanggal Rabu (11/3/2020).
Advertisement
Surat itu disusul keterangan melalui akun Instagram resmi panitia @24JamMenari yang diunggah Kamis (12/3/2020) pagi. Penundaan ini terkait antisipasi penyebaran virus Corona di Solo karena event ini dipastikan akan menyedot massa sehingga rawan terjadi penyebaran virus tersebut.
Pemberitahuan disertai dengan permintaan maaf panitia atas penundaan mendadak HTD 2020. Panitia menyebut penundaan agenda Solo 24 Jam Menari mengacu pada tiga Surat Edaran (SE) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang pencegahan dan penanganan Corona Virus Disease (Covid-19).
Selain itu juga terkait SE Rektor ISI tentang penundaan kegiatan nonakademik di lingkungan ISI Solo.
Pejabat Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) ISI Solo, Esha Karwinarno, mengatakan tak hanya Solo 24 Jam Menari, beberapa agenda kementerian lain juga ikut dibatalkan.
"Khusus untuk ISI Solo, pembatalan kegiatan hanya berlaku untuk kegiatan nonakademis. Jadi Penerimaan Mahasiswa Baru (PBM), dan ujian masih berjalan,” kata Esha saat dimintai konfirmasi, Kamis.
Perayaan HTD 2020 di Solo sedianya digelar pada Sabtu (11/4/2020)-Minggu (11/4/2020) di Kompleks ISI Solo. Tema agenda Solo 24 Jam Menari tahun ini adalah #DiamDiamMenari. Seperti biasanya, perayaan ini bakal diramaikan penari khusus 24 jam dan penari umum dari berbagai wilayah di Indonesia.
Tahun lalu HTD sukses digelar dengan tema #GegaraMenari: Urip Mawa Urup, Urip Hanguripi. Melalui tagline tersebut panitia mengajak masyarakat membaca kembali spirit dalam gerak tari yang menjadi daya hidup.
Tari disebut sebagai energi yang mampu menggerakkan perasaan, hati, pikiran, jiwa, tubuh, dan semesta alam. Panitia menggandeng para penari profesional untuk pentas selama 24 jam nonstop.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Soroti Logam Tanah Jarang, Fentanyl, Kedelai, dan Taiwan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
Advertisement

Merajut Semangat Sumpah Pemuda Lewat Pendidikan Khas Kejogjaan
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Klaim Tak Temukan Dugaan Perundungan di Kematian Mahasiswa Unud
- DJP Targetkan 14,5 Juta SPT, WP Diminta Aktivasi Coretax
- Musim Panen Keong Macan, Nelayan Gesing Gunungkidul Raup Rezeki
- Cerita Endy Arfian Belajar Jadi Orang Uzbekistan di Pengin Hijrah
- Kejar Target 19 Juta Lapangan Kerja, Pemerintah Kuatkan Investasi
- Kemlu: 10 Ribu Kasus Scam Libatkan Pelaku WNI
- Prabowo Akan Tambah Jumlah Bantuan Smart TV untuk Sekolah
Advertisement
Advertisement