Advertisement
Satu dari Dua Pasien Suspect Corona di RSUD Moewardi Solo Meninggal Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG -- Satu dari dua pasien suspect corona di RSUD Dr Moewardi Solo terkait virus Corona meninggal dunia, Rabu (12/3/2020).
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, dalam konferensi pers di Semarang, Kamis (12/3/2020) malam. Dia menyampaikan perkembangan wabah virus corona yang terpantau di rumah sakit dan dinas kesehatan se-Jawa Tengah.
Advertisement
"Sampai saat ini data dari informasi yang kami terima dari faskes di Jawa Tengah, dari dinas kesehatan kabupaten kota, pasien yang masih dirawat tinggal 2 orang. Yang satu di RSUD Moewardi, yang satu di RSUP Dr Kariadi [Semarang]," kata Yulianto.
Menurutnya, dari 39 pasien suspect virus corona (covid-19) yang selama ini dirawat di berbagai rumah sakit, 35 orang di antaranya sudah dinyatakan negatif. Mereka dipulangkan karena dinyatakan sudah dalam keadaan sehat atau sembuh. Namun, ada satu pasien yang meninggal dunia.
"Lalu kemarin itu ada satu pasien dalam pengawasan meninggal dunia, yaitu yang dirawat (suspect corona) di RSUD Moewardi Surakarta. Namun sampai saat ini penyebab kematiannya ini adalah disebabkan karena gagal napas, pneumonia," kata Yulianto.
Dengan demikian, ada dua kematian pasien yang sedang diisolasi terkait virus corona di Jawa Tengah. Kasus kematian pertama adalah kematian pasien yang diisolasi di RSUP Dr Kariadi, Semarang, yang belakangan diketahui menderita flu babi. Kasus kedua adalah suspect corona di RSUD Moewardi Solo.
"Sehingga selama ini ada dua kematian yang dulu pertama di RS Kariadi. Penyebabnya sedang kita lacak, yang jelas meninggalnya karena gagal napas disebabkan oleh pneumonia," tutupnya.
Pulang dari Bogor
Sementara itu satu pasien suspect corona di RSUD Dr Moewardi Solo lainnya dalam keadaan baik. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jateng menyebutkan kedua pasien yang diisolasi di RSUD Moewardi tersebut menderita batuk dan pilek setelah pulang dari sebuah seminar di Bogor.
Mereka yang berusia 59 dan 58 tahun itu sama-sama mengikuti seminar di Bogor tersebut pada 25-28 Februari 2020. Sehari kemudian atau 29 Februari, mereka mulai menderita batu dan pilek dan masuk dalam observasi. Awalnya, mereka masuk ke RS di sekitar Solo sebelum dirujuk ke RS Dr Moewardi.
Meski demikian, kedua pasien tersebut tidak punya riwayat perjalanan ke luar negeri. Sedangkan terkait riwayat kontak mereka dengan penderita virus corona, Dinas Kesehatan belum mendapatkan data.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Paus Fransiskus sempat Berbicara dengan Presiden Israel, Ini Bocoran Pembicaraannya
- Jumlah Penumpang Semua Moda Transportasi Meningkat di Oktober 2023, Ini Penyebabnya
- Dituding Pernah Coba Hentikan Kasus Setnov soal E-KTP, Istana Keprisedenan Membantah!
- Penyidik Didorong Berani Menahan Firli Bahuri
- PA 212 Gelar Aksi di Monas Besok, Estimasi Diikuti 3 Juta Orang
- Kirim Kapal Bantu Rumah Sakit ke Gaza, Prabowo Dekati Menhan Mesir
- Setelah Diperiksa 10 Jam, Firli Bahuri Temui Wartawan
Advertisement
Advertisement