Advertisement
EWS Bengawan Solo Rusak, Sering Bunyi Sendiri Meski Kondisi Aman
Early Warning System - Ist/OPI
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Sejak beberapa bulan terakhir, tiga dari empat alat pendeteksi dini atau Early Warning System (EWS) banjir yang dipasang di anak Sungai Bengawan Solo wilayah Kota Solo rusak.
Keempat EWS itu dipasang di Kali Brojo, Kali Anyar, Kali Pepe, dan Kali Premulung, tepatnya di Kampung Banyuanyar (Banjarsari), Kleco (Laweyan), Pajang (Laweyan), dan Mipitan (Jebres).
Advertisement
Anggota tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Hananto Leo, mengatakan EWS yang dipasang di Kali Anyar menjadi satu-satunya EWS yang masih berfungsi. “Kerusakannya bermacam, yang di Pajang accu-nya mati, di Mipitan solar panelnya patah, di Kleco sering korslet. Saya keliling cek satu persatu, sebenarnya keempatnya juga rusak, tapi yang di Banyuanyar sudah diperbaiki,” kata dia, Kamis (20/2/2020).
Hananto mengatakan sebelum rusak, alat deteksi dini banjir itu tiba-tiba berbunyi sendiri meskipun banjir belum datang. Sehingga, sempat menimbulkan kepanikan warga.
BACA JUGA
Padahal, EWS tersebut seharusnya baru berbunyi saat tinggi muka air (TMA) sungai berada di level kuning hingga merah. Sebelum menyentuh kedua level itu, masih ada level hijau. “Alat ini penting sebagai peringatan kepada warga saat air meluap agar mereka bisa mengungsikan barang-barang berharga,” jelasnya.
Kepala Pelaksana Harian (kalakhar) BPBD Solo, Eko Prajudhi Nur Ali, mengatakan kerusakan EWS sebagian akibat ulah orang tidak bertanggung jawab. “Ada anak-anak yang usil yang sengaja merusak. Terutama yang di Banyuanyar dan Mipitan. Kami segera memperbaiki itu karena berfungsi betul untuk masyarakat,” kata dia, dihubungi terpisah.
Ia menyebut anak-anak sungai Bengawan Solo tersebut mendapatkan limpahan air dari Boyolali. Karakternya yang lurus, tidak ada hambatan, dan tak berkelok memungkinkan terjadinya longsor pada tebing maupun banjir bandang.
“Imbauan saya kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Karena kalau sampah itu tersangkut di jembatan kemudian air dari atas mengalir deras akan menyebabkan longsor. Aliran air juga jadi terhambat. Selain itu, jangan berteduh di bawah pohon saat hujan deras,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kota Jogja dan Bantul Hari Ini Kena Dampak Pemadaman Listrik
- 13 Desa Wisata di Bantul Tutup, Regenerasi Pengelola Jadi Tantangan
- Jadwal Terbaru KA Bandara Jogja, Selasa 28 Oktober 2025
- Cek! Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Selasa 28 Oktober 2025
- Banjir Jakarta Hari Ini, 20 RT di Jaktim dan Jaksel Terendam
- Festival Dalang Cilik Gunungkidul Gaet 36 Peserta
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Hujan Ringan, Selasa 28 Okt 2025
Advertisement
Advertisement




