Advertisement
Nadiem Makarim: Radikalisme di Kampus Harus Dikartu Merah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pelecehan seksual dan masalah radikalisme di kampus jadi perhatian Mendikbbud Nadiem Makarim.
Mendikbud Nadiem Makarim menilai pelaku pelecehan seksual di kampus dan sekolah harus ditindak tegas. Secara pribadi, Nadiem berpendapat pelaku pelecehan seksual seharusnya dikeluarkan oleh pihak kampus atau sekolah.
Advertisement
"Kalau ada yang terbukti seharusnya, saya secara personal, tapi saya bukan sebagai pembuat kebijakan. Kalau ada kekerasan seksual terjadi dan terbukti, itu harusnya tak ada abu-abunya. Harusnya langsung dikeluarkan. Itu opini saya sebagai Nadiem Makarim," kata Nadiem di gedung Kemendikbud, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).
Nadiem mengatakan seharusnya ada kriteria kartu merah terkait permasalahan itu. Hal serupa, menurutnya, juga perlu diterapkan pada masalah ideologi anti-Pancasila.
"Itu ujung-ujungnya di Pemda, bagaimana pemerintah pusat memberikan animo payung hukum untuk melakukan dan melindungi, itu yang sedang kami kaji. Itu sudah ada undang-undang tapi bagaimana secara operasional. Ini dan topik-topik seperti radikalisme, ideologi yang melawan Pancasila, itu seharusnya ada kriteria kartu merah," ucapnya.
Dia mengatakan saat ini Kemendikbud belum memastikan cara yang tepat untuk menghentikan masalah itu. Menurutnya, yang harus diutamakan untuk menyelesaikan masalah itu adalah keadilan bagi pelaku.
"Kami belum menentukan instrumennya yang mana. Yang paling penting adalah hasil akhirnya yang benar melindungi dan mencegah terjadi, dan juga memastikan ada hukuman dan keadilan yang bagi melakukan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Detik.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement