Advertisement
Pendaki di Gunung Merbabu Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Hingga Maret 2020

Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI – Memasuki puncak musim hujan, para pendaki Gunung Merbabu diminta waspada dan ekstra hati-hati. Pasalnya, rawan terjadi guguran material dari puncak Gunung Merbabu di musim penghujan.
Hal itu ditegaskan Komandan SAR Boyolali sekaligus Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, ketika ditemui Solopos.com, Selasa (4/2/2020). Dia mengatakan, tim SAR Boyolali dan BPBD Boyolali meningkatkan patroli di kawasan di lereng Gunung Merbabu di musim penghujan.
Advertisement
Mereka berkoordinasi dengan petugas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), kepolisian, koramil, dan pecinta alam.
“Saya mengimbau para pendaki, tidak usah mendaki gunung dulu sampai memasuki musim kemarau guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika mareka ingin tetap mendaki harus mempersiapkan peralatan sesuai standar operasional prosedur [SOP],” terang Kurniawan Fajar Prasetyo.
Dia menambahkan, kondisi alam dan cuaca di musim penghujan tidak bisa diprediksi. Jadi, pendaki harus ekstra hati-hati dan tidak boleh gegabah saat mendaki gunung.
“Harus hati-hati melihat kondisi alam dan diri kita sendiri, tidak boleh gegabah saat pendakian gunung,” jelas dia.
Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan, pendakian idealnya tidak dilakukan saat musim penghujan. Selain medan jalan yang licin, ada beberapa guguran material yang bisa turun dan membahayakan para pendaki.
“Saya meminta pendaki untuk tidak lengah. Persiapkan semuanya dengan matang, seperti logistik, fisik prima. Bagi pendaki pemula agar bersama para senior agar ada pembimbingnya. Saat ini musim hujan, cuaca dingin sekali, banyak kabut, jalan licin, dan ancaman bahaya badai,” kata dia.
Angin kencang bisa saja terjadi di Gunung Merbabu akibat perubahan tekanan udara atau hujan turun mendadak. Pergantian musim kemarau ke musim penghujan sering diwarnai cuaca esktrem berupa hujan disertai angin kencang. “Prediksi cuaca ekstrem di Boyolali terjadi sampai Maret 2020,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement

Ini Ketentuan SPMB DIY 2025 Jalur Domisili Pengganti Zonasi, KK Famili Lain Tak Bisa Daftar Sekolah Terdekat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sektor Pariwisata Jadi Daya Ungkit Pertumbuhan Ekonomi Jateng
- Libur Panjang Waisak: Tol Trans Jawa Ramai Lancar
- KSAD Terbitkan Perintah Prajurit TNI Amankan Kejaksaan Seluruh Indonesia
- LKPP: Kementerian Lembaga Wajib Gunakan Produk Lokal TKDN 40 Persen
- 62 Orang Tewas dan 50 Hilang Akibat Banjir di Kongo Timur
- Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
- TNI Tegaskan Pengamanan Kejaksaan Dilakukan Terukur
Advertisement