Advertisement
Iran Akhirnya Mengaku Tembak Pesawat Ukraina hingga Tewaskan 176 Orang
Puing-puing pesawat milik Ukraine International Airlines, yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Iran Imam Khomeini, terlihat di pinggiran Teheran, Iran 8 Januari 2020. - Nazanin Tabatabaee / WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Iran akhirnya mengaku pesawat milik Ukraine International Airlines yang jatuh di dekat bandara di Teheran, Rabu (8/1/2020) lalu tertembak rudal.
Menurut laporan The New York Times, pada Sabtu (11/1/2020) pagi, otoritas militer Iran mengatakan pesawat Boeing 737-800 yang membawa 176 penumpang dan awak itu tertembak rudal karena melintas di dekat pangkalan militer Garda Revolusi Iran. Menurut pernyataan tersebut, dalam situasi demikian, pesawat Ukraine International Airlines ditembak. Iran menegaskan penembakan tersebut tak disengaja.
Advertisement
"Pesawat secara tidak sengaja ditembak oleh kesalahan manusia, yang sayangnya mengakibatkan kesyahidan warga negara kami dan warga negara lainnya," demikian isi pernyataan tersebut yang dikutip Businness Insider.
Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan pesawat nahas tersebut jatuh ditembak rudal.
Ukraine International Airlines Flight 752 dengan tujuan ibu kota Ukraina, Kyiv, jatuh pada Rabu, 8 Januari, hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran. Tragedi ini terjadi tepat di tengah memanasnya tensi antara AS dan Iran.
Dilansir Al Jazeera, sejumlah pejabat AS pada Kamis (9/1/2020) mengatakan pesawat Ukraina tersebut kemungkinan dijatuhkan secara tidak sengaja oleh pertahanan udara Iran.
Kepada kantor berita Reuters, seorang pejabat AS mengutarakan bahwa satelit AS telah mendeteksi peluncuran dua rudal sesaat sebelum pesawat jatuh, diikuti oleh bukti ledakan. Dua pejabat kemudian mengatakan Washington yakin jatuhnya pesawat itu tidak disengaja.
Pentagon AS sejauh ini masih belum bersedia menyampaikan tanggapan apa pun terkait laporan itu. Di lain pihak, Iran sempat menampik berita itu sebagai "rumor yang tidak masuk akal".
"Tidak mungkin sebuah rudal menghantam pesawat Ukraina itu,” ujar kepala penerbangan sipil Iran seperti dikutip oleh kantor berita INSA Iran, Jumat (10/1/2020)
Sebelumnya, penyelidik Iran pada Kamis (9/1/2020) mengatakan pesawat itu terbakar dan mencoba berbalik arah. Namun kru pesawat tidak pernah melakukan panggilan melalui radio untuk meminta bantuan.
Kecelakaan itu terjadi beberapa jam setelah Iran meluncurkan serangan rudal terhadap pangkalan militer AS di Irak, sebagai pembalasan atas serangan AS yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani pada 3 Januari.
Di antara total 176 korban tewas terdiri atas 82 warga Iran dan 63 warga Kanada.
Pada Kamis, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengungkapkan memiliki intelijen dari berbagai sumber yang menunjukkan bahwa pesawat Ukraina itu secara tak disengaja ditembak jatuh oleh Iran.
“Kami memiliki intelijen dari berbagai sumber, termasuk sekutu dan intelijen kami sendiri. Bukti mengindikasi bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal Iran. Ini mungkin tidak disengaja,” tutur Trudeau kepada wartawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : The New York Times/Business Insider/Reuters
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ratusan Buku Louvre Rusak Akibat Kebocoran Pipa Pascaperampokan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
- Kuota 33 Ribu, Menhub Imbau Warga Daftar Mudik Gratis Nataru
Advertisement
Ratusan Personel Amankan Nataru Gunungkidul, Fokus Jalur Wisata
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Nekat Panjat Menara, Dua Fans Metallica Kena Banned Seumur Hidup
- Jalur Trans Jogja Terbaru, 11 Desember 2025
- Serapan Tenaga Kerja Bantul Anjlok, Target 2025 Meleset
- Garuda Pertiwi Lolos Semifinal SEA Games 2025
- Jadwal Layanan SIM Corner di Jogja Hari Ini, Kamis 11 Desember 2025
- Paspor Indonesia 2025 Bebas Visa ke 42 Negara
- Perbaikan Jalan Sleman Butuh Rp672 Miliar hingga 2029
Advertisement
Advertisement




