Advertisement

Geram dengan Menteri Jokowi soal Ekspor Lobster, Susi Pudjiastuti Kembali Lontarkan Kritik Pedas

Newswire
Selasa, 17 Desember 2019 - 21:37 WIB
Bhekti Suryani
Geram dengan Menteri Jokowi soal Ekspor Lobster, Susi Pudjiastuti Kembali Lontarkan Kritik Pedas Susi Pudjiastuti - Antara/Sigid Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA–Kebijakan pemerintah yang bakal membuka keran ekspor benih lobster belakangan menuai kritik keras dari Susi Pudjiastuti.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali melontarkan protes dikajinya ekspor benih lobster. Protes tersebut disampaikan Susi lewat akun media sosial pribadi miliknya.

Advertisement

Mantan Menteri KKP periode 2014-2019 itu menyentil kebijakan Menteri KKP Edhy Prabowo, di periode kedua Presiden Jokowi yang kembali mengizinkan ekspor benih lobster. Bahkan Susi juga tak sependapat dengan pernyataan Edhy yang membanding-bandingkan ekspor benih lobster dengan ekspor benih nikel.

Susi berpendapat nikel dan lobster tidak bisa disamakan. Karena satunya benda mati, dan satunya makhluk hidup.

“Nikel itu benda mati, tidak bisa beranak pianak diambil akan habis. Lobster itu makhluk hidup bernyawa, berkembang biak/beranak pianak,” tulis Susi Pudjiastuti di akun resmi Twitter-nya @susipudjiastuti, Selasa (17/12/2019).

Dia menekankan, lobster merupakan Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat diperbarui dan dapat dipanen dengan mudah.

“Lobster itu SDA yg Reneawble. Salah satu dr sedikit SDA laut yg bisa diakses/ ditangkap dg mudah oleh pancing, bubu dr para nelayan kecil di pesisir. Pengambilan tidak perlu dg kapal besar/alat modern lainnya. Negara wajib menjaga sumber livelyhood nelayan kecil ini dg Benar&Baik,” lanjut twit Susi.

Susi mengatakan, pengelolaan SDA secara instan haruslah dilarang, terlebih lagi plasma nutfahnya. Dia juga membandingkan produksi lobster di 2000-an dengan produksi belakangan ini.

“Pengelolaan SDA yg renewable secara instant extractive & massiv harus dilarang. Apalagi pengambilan plasmanutfahnya. Its A NO NO !! Sblm thn 2000 an Lobster ukuran >100 gram di Pangandaran & sekitarnya pd saat musim bisa 3 sd 5 Ton per hari. Sekarang 100 kg/ hari saja tdk ada,” ujar Susi Pudjiastuti.

Data-data produksi lobster di Pelabuhan Ratu, Jogja Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah bagian selatan, Sumatra bagian barat yang menghasilan 300 ton sampai 500 kg pada 15 tahun lalu.

“Lautan NKRI begitu kaya ribuan ragam jenis ikan, udang, crustacean, coral dll; Potensi &Persoalan ttg perdagangan dll.Tapi dr 3 thn yg lalu hanya omong : Bibit Lobster ekspor &budidayanya ?Penenggelaman kapal Pencuri ikan?Kapal ikan Asing/ex asing ?Ada magnet apa yg sangat kuat?” katanya.

Tak lupa, Susi Pudjiastuti juga menekankan Deklarasi Djuanda dan UNCLOS 1982 tentang wilayah laut teritorial Indonesia.

“Sy sdh Jawab hal2 td bbrp waktu/thn yg lalu. Jejak digital/You tube& wawancara pasti ada. Cari &pelajari. Ingat Djuanda & UNCLOSE 1982 telah memberikan NKRI Kedaulatan Laut sd 200 NM sbgai Zone Economi Exlusivenya untk Kesejahteraan Bangsa Kita. Laut Masa Depan Bangsa Indonesia,” tegas Susi Pudjiastuti.

Cuitan miliknya itu saat ini sudah di-retweet sebanyak 5.411 kali, disukai sebanyak 8.379 kali, dan dibalas lebih dari 1.026 balasan. Berikut respons warga Twitter:

“Kalo bu susi sampai kaya gini, berati permasalahan ini benar benar serius,” tulis @b*ng*l*g_.

“Kalau benih lobster di legalkan untk di ekspor maka bersiap siaplah dg hancur habitatnya krn orang akan ber lomba lomba menangkap benih itu dan kalau sdh hancur maka apapun tdk bisa kita wariskan ke anak cucu kita, mari kita tolak rncana ekspor itu, mari jaga kekayaan alam kita,” balas akun @S*m*n*t*w*y*nD.

“Cuma mafia perikanan saja yg tak senang dengan pelarangan ekspor benih lobster dan penenggelaman kapal Bu,” komentar @l**ngf*rm*n.

“Udah buuuk, tenggelamkan saja. Kapal tanpa ibuk terbukti oleng. Kami masih sangat butuh ibuk untuk jaga laut Indonesia,” tulis akun @*s*dl*b*b*.

“1 diantara banyak alasan saya mendukung Pak @jokowi adalah aksi Bu Susi menjaga laut negeri ini. Saya rakjel yang gak pernah makan lobster, tapi yakin anak/cucu saya di masa depan bisa makan lobster jika benihnya kita jaga tetap berada di laut Indonesia,” balas @b*ng***tj**p.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup

Gunungkidul
| Sabtu, 12 Juli 2025, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism

Wisata
| Sabtu, 12 Juli 2025, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement