Advertisement
Ini Formula Politik Luar Negeri Indonesia 5 Tahun ke Depan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Menteri Luar NegeriĀ (Menlu) Retno Marsudi memaparkan prioritas politik luar negeri Indonesia dalam lima tahun ke depan sesuai visi misi Presiden Joko Widodo. Menlu menyebut ada empat prioritas utama dan satu prioritas tambahan yang disebut prioritas 4+1.
"Prioritas politik luar negeri (polugri) 5 tahun ke depan merupakan kontinuitas dari pelaksanaan polugri 5 tahun ke belakang, ditambah beberapa penajaman di beberapa bagian. Penguatan antara lain dilakukan pada pelaksanaan diplomasi ekonomi," kata Retno dalam Media Briefing Penyampaian Prioritas Polugri Indonesia 2019-2024 di kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Advertisement
Prioritas pertama, kata Retno, adalah penguatan diplomasi ekonomi. Terdapat sejumlah langkah strategis yang akan dilakukan untuk memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia, salah satunya adalah kapitalisasi penguatan pasar domestik. Dalam langkah ini, Indonesia harus menjaga pasar domestik dari produk-produk yang masuk secara ilegal dan produk dumpling.
Selain itu, Indonesia juga akan melakukan penguatan pasar tradisional dan melakukan terobosan untuk menembus pasar non-tradisional, seperti Asia Selatan dan Tengah, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Kawasan Pasifik.
Prioritas kedua dan ketiga adalah diplomasi perlindungan WNI di luar negeri serta diplomasi kedaulatan dan kebangsaan.
"Diplomasi harus dapat bekerja untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI. Penyelesaian batas-batas negara akan diintensifkan melalui perundingan. Diplomasi kedaulatan akan terus dipertebal," kata Retno.
Selanjutnya, prioritas utama lainnya adalah meningkatkan kontribusi dan kepemimpinan Indonesia di kawasan dan dunia. Retno berujar dalam 5 tahun ke depan, Indonesia akan menduduki posisi penting di sejumlah organisasi dan forum internasional. Hingga akhir 2020, Indonesia masih akan duduk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan menjadi anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2021-2022. Pada 2023, Indonesia juga akan menjadi ketua Asean dan Ketua G20.
Retno menuturkan keempat prioritas utama tersebut tidak akan dapat dicapai jika tidak memiliki infrastruktur diplomasi yang kuat. Inilah yang akan menjadi prioritas tambahan atau yang disebut sebagai plus 1.
"Untuk itu, Kementerian Luar Negeri akan terus memperkuat infrastruktur diplomasi, serta mendidik para diplomat menjadi diplomat andal dan berkualitas," kata Menlu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement