Advertisement
Hasil Penelitian: ASN Paling Banyak Terserang Jantung
Ilustrasi. - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Penderita penyakit jantung paling banyak terjadi pada aparatur sipil negara (ASN) yaitu pegawai pemerintahan, TNI-Polri, dan pegawai BUMN serta BUMD dengan prevalensi sebanyak 2,7%.
Kesimpulan itu berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018 yang dikutip dari Kementerian Kesehatan, Minggu, yang menunjukkan prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia yaitu sebesar 1,5% dari total penduduk.
Advertisement
Penelitian tersebut juga menunjukkan penderita penyakit jantung koroner berdasarkan jenis kelamin lebih tinggi terjadi pada perempuan yaitu 1,6% dibandingkan laki-laki 1,3%.
Selain itu, masyarakat kota juga cenderung lebih banyak terserang penyakit jantung dengan prevalensi 1,6% dibandingkan penduduk perdesaan yang hanya 1,3%.
BACA JUGA
Merujuk data Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014 juga menunjukkan penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian tertinggi kedua setelah stroke, yaitu sebesar 12,9 persen dari seluruh penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Tingginya angka penyakit jantung di Indonesia juga sangat memengaruhi pembiayaan program Jaminan Kesehatan Nasional. Data BPJS Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan biaya layanan untuk penyakit jantung koroner dari tahun ke tahun.
Mengacu pada laporan keuangan BPJS Kesehatan, penyakit jantung koroner pada 2014 menghabiskan dana hingga Rp4,4 triliun. Biaya tersebut meningkat menjadi Rp7,4 triliun pada 2016 dan terus meningkat pada tahun 2018 sebesar Rp9,3 triliun. Sementara untuk periode Januari-Maret 2019 pembiayaan untuk penyakit jantung sudah mencapai Rp2,8 triliun.
Data Riskesdas 2018 mengungkapkan tiga provinsi dengan prevalensi penyakit jantung tertinggi yaitu Provinsi Kalimantan Utara 2,2%, DIY 2%, dan Gorontalo 2%. Selain ketiga provinsi tersebut, terdapat delapan provinsi lainnya dengan prevalensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi nasional.
Delapan provinsi tersebut adalah Aceh 1,6%, Sumatera Barat 1,6%, DKI Jakarta 1,9%, Jawa Barat 1,6%, Jawa Tengah 1,6%, Kalimantan Timur 1,9%, Sulawesi Utara 1,8%, dan Sulawesi Tengah 1,9%. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 menunjukkan bahwa 70 persen kematian di dunia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular yaitu sebanyak 39,5 juta dari 56,4 juta kematian.
Dari seluruh kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) tersebut, 45 persen disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah dengan total 17.7 juta dari 39,5 juta kematian.
Hari Jantung Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 September setiap tahunnya mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli dengan kesehatan jantung. Tahun ini, Peringatan Hari Jantung Sedunia mengangkat tema "My Heart, Your Heart”.
Melalui tema tersebut masyarakat diajak untuk melakukan perubahan kecil dalam hidup dengan membuat sebuah janji sederhana untuk kesehatan jantung seperti berkomitmen mengonsumsi makanan yang lebih sehat, beraktivitas fisik lebih baik, berhenti merokok, dan lain-lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bupati Apresiasi Program Padat Karya di Gunungkidul, Begini Alasannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Disdikpora Targetkan Kekosongan Kepsek SD-SMP Jogja Terisi Akhir 2025
- Ojo Urik, Cara Alex Pracaya Perangi Perilaku Korupsi
- Sekolah Negeri di Jogja Wajib Terima ABK, Ini Penegasan Pemkot
- OpenAI Klaim GPT-Image-1.5 Saingi AI Gambar Google
- Sidang Perdana Cerai Atalia Praratya-Ridwan Kamil Digelar Hari Ini
- The Best FIFA Men's 11 2025: PSG Unggul, Yamal Bersinar
- Trump Tambah 20 Negara dalam Daftar Travel Ban AS
Advertisement
Advertisement




