Advertisement
Di California, Ada Orang Meninggal karena Rokok Elektrik

Advertisement
Harianjogja.com, California - Majalah Time memberitakan seseorang yang meninggal dunia karena rokok elektrik. Pemberitaan dikemas dalam judul 'Seventh Person To Die From Vaping-Related Illness in U.S. Dies in California'.
Dilansir dari laman Time, korban meninggal di California dan menjadi orang ketujuh yang diduga meninggal dunia terkait aktivitas merokok elektrik.
Advertisement
"Dengan sangat sedih, kami melaporkan bahwa telah terjadi kematian pada seorang warga Kabupaten Tulare yang diduga terkait dengan masalah paru-paru yang parah terkait dengan vaping [merokok elektrik]," kata Dr. Karen Haught, petugas kesehatan masyarakat Kabupaten Tulare, lewat sebuah sebuah pernyataan, pada Senin (16/9/2019) waktu setempat.
Pada 11 September, Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah mengidentifikasi ada 380 kasus penyakit paru-paru yang kemungkinan terkait dengan rokok elektrik di 36 negara bagian dan Kepulauan Virgin AS.
Hal tersebut langsung membuat CDC mengaktifkan Pusat Operasi Darurat untuk meningkatkan investigasi dalam kasus-kasus penyakit yang diakibatkan oleh aktivitas merokok elektrik.
Kematian terkait rokok elektrik pertama yang dikonfirmasi dilaporkan terjadi pada 23 Agustus 2019 di Illinois, Amerika Serikat.
Sejak saat itu, muncul kasus kematian karena penyakit pernapasan terkait rokok elektrik lainnya di Oregon, Indiana, Minnesota, Kansas, dan California.
"Kami belum tahu penyebab pasti dari masalah ini apakah disebabkan oleh kontaminan, bahan dalam cairan, atau sesuatu yang lain seperti perangkat (rokok elektrik) itu sendiri," kata Ann Thomas, MD, dokter kesehatan masyarakat di OHA's Public Health Division.
Para pejabat kesehatan mengatakan bahwa pasien yang meninggal di Kansas dan Minnesota masing-masing berusia di atas 50 dan 65 tahun.
Haught memperingatkan warga Tulare bahwa penggunaan rokok elektrik atau vape dapat menimbulkan risiko kesehatan paru-paru yang dapat menyebabkan cedera parah dan bahkan menyebabkan kematian. Dia menambahkan bahwa efek jangka panjang merokok elektrik masih belum diketahui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
Advertisement

Jadwal KA Prameks dari Stasiun Kutoarjo Purworejo, 19 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Advertisement
Advertisement