Advertisement
Kebakaran Hutan Ancam Populasi Orangutan

Advertisement
Harianjogja.com, SUMATERA - Selama beberapa pekan terakhir, Indonesia dihadapkan dengan permasalahan kebarakan hutan di Sumatera dan Kalimantan.
Melansir dari laman World of Buzz, para petani di Indonesia membakar hutan demi membuka lahan untuk pertanian. Namun, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini, menimbulkan berbagai dampak, tak terkecuali bagi para spesies yang mendiaminya.
Advertisement
Salah satu yang menjadi sorotan adalah kelangsungan hidup orangutan Sumatera. Populasi orangutan Sumatera kini sedang terancam punah, karena tempat tinggal mereka sedikit demi sekit dilahap si jago merah. Tanpa adanya hutan, tentu predator menjadi ancaman.
Populasi orangutan Sumatera saat ini diduga hanya tersisa 7.500. Penurunan populasi spesies ini karena deforestasi, atau penggundulan hutan yanag disebabkan oleh kebakaran hutan, baik yang disengaja ataupun tidak.
Saat ini, orangutan Sumatera dianggap sebagai 'penjaga' hutan dengan peranan yang penting. Orangutan dapat membantu menyebarkan benih ke seluruh hutan yang mereka huni, dimana hal ini dapat membantu pertumbuhan tanaman dan pohon baru.
Dampak lain dari Kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang dirasakan masyarakat Indonesia dan juga negara tetangga, yaitu kualitas udara yang buruk. Negara-negara tetangga pun kerap mengeluhkan kabut dari kebakaran hutan ini. Malaysia menjadi salah satu negara yang terkena dampaknya. Bahkan salah satu kotanya, yaitu Kuching, telah diumumkan menjadi kota paling tercemar di dunia.
Data Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes menyebut, sudah ada lebih dari 100.000 orang yang mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kabut asap.
Di Riau, penderita ISPA pada 1-15 September 2019 mencapai 15.346 orang. Sementara di Jambi selama bulan Juli-Agustus ada terinfeksi ISPA 15.047 orang.
Di Sumatera Selatan dari Maret-September sejumlah 76.236 orang, dengan penderita terbanyak berasal dari kota Palembang.
Untuk Kalimantan Barat, data terakhir yang tersedia pada bulan Juli menyebut 15.468 orang terinfeksi ISPA. Sementara di Kalimantan Tengah dari Mei–September sejumlah 11.758 orang, dengan terbanyak ada di Palangka Raya.
Untuk Kalimantan Selatan, per Juni-Agustus sebanyak 10.364 orang terinfeksi ISPA, dengan angka tertinggi di Banjarbaru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement