Advertisement
500 Orang Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran Gunung Slamet
Advertisement
Harianjogja.com, PURWOKERTO--Perum Perhutani memastikan kebakaran hutan lindung di lereng timur Gunung Slamet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dapat dikendalikan, kata Juru Bicara Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Sugito.
"Hingga pukul 10.50 WIB tadi, sudah dua sektor yang sukses dipadamkan, sedangkan dua sektor lainnya posisinya sudah melingkar dan sudah terhalang sekat yang dibuat oleh tim pemadam. Insya Allah dalam dua hingga tiga jam ke depan dapat dipadamkan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (13/9/2019).
Advertisement
Dalam hal ini, kata dia, tim pemadam kebakaran yang berjumlah sekitar 500 orang serta terdiri atas masyarakat, personel Perhutani KPH Banyumas Timur, Polres Purbalingga, Kodim 0702/Purbalingga, BPBD Kabupaten Purbalingga, Satpol PP Kabupaten Purbalingga, Pos Pemadam Kebakaran Kecamatan Karangreja, dan sukarelawan telah membuat sekat agar api tidak melompat keluar dari lokasi yang telah terbakar.
Lebih lanjut, Sugito mengatakan kebakaran hutan lindung pada ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terjadi di Petak 58A yang merupakan wilayah kerja Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Serang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gunung Slamet Timur, KPH Banyumas Timur, dan turut wilayah administrasi Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
"Lokasi kejadian berisi tanaman pinus tahun tanam 1997 dengan kondisi medan yang berjurang, tumbuhan bawah atau semak yang tebal dan lebat. Ketebalan semak yang mudah terbakar sekitar 50 centimeter," jelasnya.
Menurut dia, luas lahan yang terbakar sejak hari Rabu (11/9/2019), pukul 11.00 WIB, diperkirakan mencapai 2,5 hektare. "Kepastiannya masih dalam penghitungan," katanya.
Ia mengatakan teknis penanganan dilakukan dengan membuat sekat bakar alami, yakni memisahkan area yang sudah terbakar dengan area yang belum terbakar guna melokalisasi kebakaran.
Selain itu, pemadaman langsung menggunakan alat kondisional lapangan dengan cara memukul api menggunakan ranting basah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Menteri AHY Diminta Presiden Rampungkan Ribuan Hektare Lahan Bermasalah di IKN
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
Advertisement
Advertisement