Advertisement
Gunung Karangetang Luncurkan Lava, Belasan KK Dievakuasi
Guguran material vulkanik gunung Karangetang yang jatuh ke laut diamati dari sisi Barat Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Minggu (10/2/2019). - ANTARA/Adwit B Pramono
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Sedikitnya 17 kepala keluarga dievakuasi ke lokasi pengungsian pascaguguran batu lava panas Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Seluruh keluarga merupakan warga kampung Winangun Lindongan, Kecamatan Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro. Mereka dievakuasi ke Gereja Galilea di Kampung Kinali, kecamatan Siau Barat Utara. Para penyintas berjumlah 17 KK atau 50 jiwa tersebut terdiri dari 25 perempuan dan sisanya laki-laki.
Advertisement
"Mereka yang mengungsi di gereja telah mendapatkan dukungan bantuan berupa matras, beras dan triplek," kata Agus Wibowo, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Senin (26/8/2019).
Dia mengatakan proses evakuasi itu dilakukan pada Minggu (25/8/2019) sore. Bantuan diberikan pemerintah kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) melalui BPBD setempat. Proses evakuasi melibatkan TNI, BPBD Kabupaten Sitaro dan aparat Kecamatan Sibarut.
BACA JUGA
Menurut pantauan Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) pada Minggu (25/8/2019) pukul 18.00 WITA, guguran lava dari puncak kawah utama mengarah ke Kali Sense, Kali Nanitu dan Kali Pangi lk. Lava keluar sejauh 1.000 hingga 1.500 meter di Kali Sense dan Nanitu.
Sedangkan leleran lava ke Kali Pangi Ik sejauh 2.000 meter. Pantauan visual lain, sering terjadi kepulan asap kelabu kecoklatan tipis hingga tebal, dan asap kawah putih tipis tampak dengan ketinggian hingga 25 meter.
Gunung dengan ketinggian 1.784 mdpl itu mengalami gempa guguran dengan jumlah amplitude 3 – 6 mm dan berdurasi 53 – 60 detik. Sedangkan parameter tektonik jauh, aktivitas hari itu terjadi 3 kali dengan amplitude 7 – 20 mm, berdurasi 40 – 81 detik.
Melalui parameter aktivitas vulkanik, PVMBG masih menetapkan status tingkat aktivitas Gunung Karangetang pada level III atau Siaga.
Akibat aktivitas gunung tersebut PVMBG meminta masyarakat dan pengunjung ataupun wisatawan agar tidak mendekati, serta tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan).
"Serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 km, yaitu wilayah yang berada di antara Kali Batuare dan Kali Saboang," ujar Agus.
Selain itu masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Rekomendasi terakhir, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Cerita Siswa Sekolah Rakyat DIY Perdana Pegang Kamera Ikuti Pelatihan
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Tayang 22 Januari, Esok Tanpa Ibu Ungkap Dampak Teknologi ke Keluarga
- Pakar UGM Ingatkan Industri Wisata DIY Waspadai Cuaca Ekstrem 2025
- Toko Mas Jawa Gelar Pameran Kolaboratif di Jogja City Mall
- Menteri ATR/BPN Tegaskan Kolaborasi Tangani Mafia Tanah 2025
- Hari Disabilitas Internasional, Pendidikan Khusus Hadapi Kendala Finan
- Soroti Metamorfosa Mafia Tanah, Menteri Nusron: Jangan Sampai Terlibat
- iPhone 18 Hanya Tiga Model, Apple Siap Ubah Strategi Besar
Advertisement
Advertisement



