Advertisement
Musim Kemarau, Pendaki Sindoro-Sumbing Diperiksa Ketat
Pemeriksaan barang bawaan pendaki Gunung Sindoro di Basecamp Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (Antara/Heru Suyitno)
Advertisement
Harianjogja.com, TEMANGGUNG — Aparat kepolisian Temanggung memperketat pengawasan terhadap para pendaki Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di Kabupaten Temanggung, Jawa Tenga. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan pada musim kemarau ini.
Kapolsek Parakan AKP Sukma Galuh Pulung Dwi Handoko di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (22/8/2019), mengatakan polisi terus memperketat pengawasan kepada para pendaki melalui sejumlah basecamp di jalur pendakian Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing wilayah Temanggung. Polisi juga melakukan pembinaan kepada warga sekitar gunung agar mereka tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan pada musim kemarau ini.
Advertisement
Ia mengatakan pengawasan ketat kepada para pendaki harus dilakukan guna mengantisipasi pembuatan api unggun, pembuangan puntung rokok, maupun lainnya yang berpotensi membakar hutan. Saat ini, menurutnya telah dibentuk posko gabungan yang terdiri atas polisi, tentara, personel BPBD, Perhutani, dan kelompok masyarakat peduli lingkungan dan hutan.
"Di wilayah kami, dua posko telah dibentuk, yakni di Kledung dan Bansari. Dua wilayah kecamatan di lereng Gunung Sindoro-Sumbing itu masuk wilayah hukum Polsek Parakan," katanya.
BACA JUGA
Dia menjelaskan pembuatan posko dilakukan agar setiap waktu terdapat personel yang bersiaga untuk melakukan pengawasan dan patroli wilayah, baik mendatangi basecamp-basecamp pendakian maupun memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat di lereng gunung agar turut serta menjaga kawasan hutan serta gunung, dan tidak melakukan aktivitas pembakaran di dekat hutan atau di hutan.
"Kepada para pendaki kami juga banyak berterima kasih, karena sebagian dari mereka justru peduli dengan hutan dan menginformasikan segera jika terdapat hal-hal yang mencurigakan di gunung. Namun demikian, pengawasan ketat tetap diperlukan, agar seluruh pendaki benar-benar mematuhi aturan, seperti halnya tidak membuat perapian, tidak menyalakan kembang api atau membuang puntung rokok sembarangan," katanya.
Menurutnya, hal itu wajib ditaati mengingat di musim kemarau potensi terjadinya kebakaran hutan sangat besar. Kebakaran hutan itu terjadi beberapa waktu lalu di kawasan Gunung Sumbing di wilayah Wonosobo dan Magelang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BBMKG Denpasar Sebut Fenomena Bulan Purnama Picu Rob di Bali
- Setelah 20 Tahun, GEM Dibuka dan Pamerkan 100 Ribu Artefak Kuno
- Krisis Air Tehran, Stok Air Minum Diprediksi Habis dalam 2 Pekan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
Advertisement
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Tegaskan Tak Anti Kritik
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Konglomerat The Ning King Meninggal Dunia
- Wolverhampton Wanderers Pecat Vitor Pereira
- Realisasi Pembangunan dan Danais Kulonprogo Hampir Penuhi Target
- Sabar/Reza Runner-up Hylo Open 2025
- Janice Tjen Juara WTA Chennai Open
- Kim Ga Eun dan Yoon Sun Woo Resmi Menikah
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY Hari Ini Senin 3 November 2025
Advertisement
Advertisement



