Advertisement
KPK Tangkap Tangan 5 Orang di Solo Senin Malam

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Solo, Senin (19/8/2019) malam. Sebanyak 5 orang terjaring. Kini, penyidik KPK dan kelima orang yang tertangkap itu telah terbang ke Jakarta.
Menurut Kapolresta Solo, AKBP Andy Rifai, penyidik KPK tiba di Mapolresta pada Senin sore. Mereka meminjam ruangan di Satuan Reskrim Polresta Solo untuk melakukan pemeriksaan awal setelah OTT.
Advertisement
"KPK datang sekitar pukul 16.00 WIB untuk melakukan pemeriksaan awal setelah melakukan OTT. Pukul 20.00 WIB, lima orang itu dibawa kembali ke Jakarta," kata Andy saat dihubungi Solopos.com, jaringan Harianjogja.com, Senin malam.
Namun menurut Andy, dirinya tidak mengetahui di mana terjadinya OTT tersebut. Hal ini karena Mapolresta hanya digunakan sebagai lokasi pemeriksaan.
"KPK hanya menyampaikan pinjam tempat saja. Kami hanya membantu memfasilitasi saja. Ada lima orang yang diperiksa," kata dia tanpa menyebutkan siapa saja yang terciduk.
Kapolres mengaku tak mengetahui siapa saja pihak yang ditangkap oleh KPK. "Kurang tahu kalau itu," kata dia. Begitu pula saat ditanya soal detail lokasi OTT di Kota Solo itu. "Wah, enggak ngerti aku," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, KPK melakukan OTT di Jogja dan melibatkan jaksa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Informasi tentang OTT KPK di Solo tersebut dikonfirmasi oleh Kapolresta Solo, AKBP Andy Rifai. Menurut Andy, pascapenangkapan tersebut penyidik KPK sempat meminjam sebuah ruangan di Mapolresta Solo untuk pemeriksaan.
"Iya [terjadi OTT KPK di Solo]," kata Kapolres dalam pesan Whatsapp yang diterima Solopos.com, Senin (19/8/2019) malam. "Tadi di Polres pinjam tempat untuk riksa [pemeriksaan] awal. Sekarang sudah dibawa ke Jakarta," jelas Andy.
Meski demikian, Kapolres mengaku tak mengetahui siapa saja pihak yang ditangkap oleh KPK. "Kurang tahu kalau itu," kata dia. Begitu pula saat ditanya soal detail lokasi OTT di Kota Solo itu. "Wah, enggak ngerti aku," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya Tim Satgas KPK menggelar OTT di Jogja. Informasi OTT KPK tersebut dikonfirmasi oleh Juru bicara KPK Febri Diansyah ketika dikonfirmasi pada Senin (19/8/2019) malam.
"Ya, ada kegiatan OTT di Jogja," kata Febri.
Febri mengatakan kali ini tim berhasil mengamankan empat dari unsur jaksa, rekanan atau swasta, dan ASN. "Sejumlah uang [turut diamankan]," katanya.
Febri belum merinci lebih jauh siapa pihak-pihak yang ditangkap itu. Adapun uang yang turut diamankan Rp100 juta. Menurutnya, mereka yang ditangkap diduga terkait suap sebuah proyek.
"Diduga terkait proyek yang diawasi oleh Tim Pengawalan, Pengamanan, Pemerintahan, dan Pembangunan Pusat-Daerah [TP4D]," kata Febri Diansyah.
Sesuai KUHAP, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang diamankan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara, Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement