Advertisement

Ini Dampak Janji Kampanye Jokowi tentang Gaji Ke-13 dan Kartu Pra Kerja

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Rabu, 07 Agustus 2019 - 07:37 WIB
Nina Atmasari
Ini Dampak Janji Kampanye Jokowi tentang Gaji Ke-13 dan Kartu Pra Kerja Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). Debat kelima tersebut mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Saat berkampanye, presiden terpilih Joko Widodo menjanjikan akan memberikan gaji ke-13 dan kartu prakerja. Jani itu ternyata memberi sentimen positif pada ekspektasi penghasilan konsumen.

Peneliti Senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyatakan janji politik Jokowi berupa kenaikan upah minimum dan tunjangan bagi pengangguran berupa kartu prakerja memberi harapan bagi konsumen.

Advertisement

Hal itu tercermin dalam Survei Konsumen pada Juli 2019 dari Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa kenaikan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Juli 2019 dari 138,1 jadi 138,4 dipicu oleh penguatan ekspektasi konsumen pada penghasilan ke depan.

Adapun pemicu kenaikan indeks ini karena ekspektasi kenaikan upah awal 2020.

"Ini yang membuat ekspektasi yaitu kartu pra kerja, kemudian tunjangan untuk PNS, gaji ke 13, itu memberi ekspektasi akan adanya potensi peningkatan daya beli," ungkap Enny, Selasa (6/8/2019).

Namun menurut Enny ekspektasi ini belum tentu berjalan mulus seiring dengan adanya shortfall pada penerimaan pajak yang memangkas sejumlah target pembelanjaan.

"Ini antara ekspektasi dan proyeksi rata-rata dan implementasi ada gap," jelasnya.

Dalam surveinya, BI menyatakam Indeks Ekspektasi Penghasilan pada Juli 2019 meningkat 4,0 poin menjadi 150,2.

Meski ekspektasi kegiatan usaha dan ketersediaan tenaga kerja pada 6 bulan mendatang menurun, BI mencatat kenaikan IEK berasal dari responden dengan tingkat pengeluaran di bawah Rp5 juta per bulan.

Konsumen masih memperkirakan ketersediaan lapangan kerja ke depan tidak setinggi bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja sebesar 125,8 yang lebih rendah 2,4 poin dari bulan sebelumnya.

Perlu diketahui, penurunan indeks terjadi pada sebagian besar kategori pendidikan dan kelompok usia. Terutama pada responden dengan pendidikan sarjana dan berusia di atas 60 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement