Advertisement
Jokowi Pertanyakan Kelalaian PLN Terkait Listrik Padam Massal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mempertanyakan pihak manajemen PT PLN (Persero) yang dinilai gagal mengantisipasi kerusakan sistem ketenagalistrikan sehingga menyebabkan pemadaman listrik massal di sebagian Pulau Jawa pada Minggu (4/8/2019).
Presiden Jokowi beserta menteri terkait melakukan kunjungan mendadak ke kantor pusat PLN, Senin (5/8). Dengan muka tegang, Kepala Negara memulai pernyataannya dengan meminta penjelasan kepada Direksi PLN atas kejadian pemadaman listrik yang memakan waktu hingga 10 jam lamanya.
Advertisement
"Pertama, saya ingin mendengar langsung peristiwa pemadaman total pada Minggu (4/8). Dalam sebuah manajemen besar seperti PLN mestinya, menurut saya, ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada contigency plan (rencana cadangan), ada back up plan. Pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik?" tutur Jokowi.
Lebih lanjut, dia meminta penjelasan kepada Direksi PLN terkait adanya manajemen krisis ketika terjadi kerusakan sistem di salah satu pembangkit.
"Apakah tidak dihitung? Apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya? Kok tahu-tahu drop? Artinya, pekerjaan yang ada tidak dihitung, tidak dikalkulasi," tambah Jokowi.
Merujuk pada peristiwa pemadaman total di Jawa dan Bali pada 2002, dia mengungkapkan seharusnya PLN bisa belajar dari kejadian itu. Pasalnya, pemadaman listrik kali ini tidak hanya merusak reputasi PLN, tetapi juga merugikan konsumen.
Tak hanya itu, sebagian besar pelayanan transportasi umum, termasuk Mass Rapid Transit (MRT) dan commuter line juga bergantung kepada ketersediaan listrik sehingga pemadaman listrik semacam itu bisa berdampak negatif terhadap operasional pelayanan.
"Perbaiki secepat-cepatnya, beberapa wilayah yang belum hidup dikejar dengan cara apapun agar bisa kembali [hidup]. Hal-hal yang menyebabkan [pemadaman listrik] jangan sampai kejadian lagi. Itu permintaan saya," tegas Presiden.
Sementara itu, Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengakui pihaknya tidak mengantisipasi adanya kerusakan di dua sistem sekaligus.
"Yang tidak kami antisipasi adalah terjadinya gangguan di dua sirkuit sekaligus. Memang ini yang secara teknologi akan kami investigasi sekaligus," tambahnya.
Sebagai informasi, pemadaman listrik di sebagian Pulau Jawa yakni Jawa Barat, Jakarta, dan Banten terjadi pada Minggu (4/8/2019) sejak pukul 11.48 WIB. Pemadaman yang dialami pelanggan listrik di wilayah-wilayah tersebut berawal dari gangguan yang terjadi beberapa kali di Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 2 Juli 2025: Tol Jogja Segmen Klaten Prambanan Dibuka hingga Waspada Kasus DBD
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement