Advertisement
Cegah Perundungan, Disdikpora Bantul Bentuk Tim Khusus

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul membentuk tim untuk mengantisipasi perpeloncoan atau perundungan terhadap peserta didik baru selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
“Proses MPLS tidak boleh ada tindakan perpeloncoan. Kalau masih ada kami tindak tegas,” kata Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko, saat ditemui Harian Jogja di kompleks Kantor Bupati Bantul, Jumat (12/7).
Advertisement
Isdarmoko mengatakan hari pertama masuk sekolah dimulai Senin (15/7) dan proses MPLS ditetapkan selama tiga hari. Disdikpora mengeluarkan surat edaran yang dikirimkan kepada semua kepala sekolah di Bantul terkait dengan pelaksanaan MPLS.
Ia menegaskan MPLS harus benar-benar dimanfaatkan sekolah untuk mengenali potensi yang dimiliki setiap peserta didik baru, mengenalkan semua kegiatan di sekolah, mengetahui proses belajar mengajar di sekolah, mengajak siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan warga lingkungan sekitar sekolah, mengetahui cara memanfaatkan semua fasilitas yang ada di sekolah, manajemen sekolah, kesiswaan, serta layanan bimbingan konseling (BK).
Semua materi MPLS, kata Isdarmoko, dilakukan oleh guru di sekolah. “Kalau ada siswa yang terlibat sifatnya hanya membantu, secara keseluruhan MPLS dilakukan oleh guru,” kata dia.
Selain itu, dalam proses MPLS Disdikpora tidak mempersoalkan jika sekolah bekerjasama dengan pihak lain untuk memperkaya materi, misalnya dengan Polri dalam pengenalan tata tertib berlalu lintas dan kenakalan remaja dan Dinas Kesehatan dan lembaga lainnya.
Mantan Kepala SMA Negeri 2 Bantul ini menegaskan bahwa jajarannya sudah mengumpulkan semua kepala sekolah dalam forum Musyawarah Kerj Kepala Sekolah (MKKS) dan mengimbau agar mereka mengawasi proses MPLS. “Kami juga ada posko pengaduan masyarakat terkait dengan pelaksanaan MPLS,” kata Isdarmoko.
Kepala SMP Negeri 3 Jetis, Sayuti, mengatakan MPLS di sekolahnya hanya diisi materi pengenalan sekolah yang semua kegiatannya dikemas agar menyenangkan bagi semua peserta didik baru. MPLS melibatkan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) namun tetap dalam pengawasan guru. “Siswa [pengurus OSIS] hanya bertugas menunjukkan misalnya ini ruangan apa, fasilitas apa saja yang ada di sekolah,” kata Sayuti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Tabrakan Mobilio vs Fortuner di Jalan Nasional di Gunungkidul, Seluruh Penumpang Dilarikan ke Rumah Sakit
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
- Baru Sesaat Bebas dari Lapas, Mantan Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait Pencucian Uang
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
Advertisement
Advertisement