Advertisement
Tipu Ribuan Mitra, Ini Modus yang Dipakai PT Krishna Alam Sejahtera di Klaten..
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN -- Sekitar 1.800 orang menjadi korban penipuan PT Krishna Alam Sejahtera yang bergerak di bidang bisnis pengeringan bahan jamu herbal.
Kerugian yang dialami para mitra kerja perusahaan yang beralamat RT 001/RW 004, Kringinan, Kajen, Ceper, Klaten, itu disebut mencapai Rp1 triliun. Cara kerja PT Krishna Alam Sejahtera dalam menjalankan bisnisnya adalah dengan merekrut mitra yang sekaligus sebagai investor dan pekerja pengeringan obat herbal.
Advertisement
Berdasarkan data yang dihimpun JIBI/Solopos, PT Krishna Alam Sejahtera mendirikan kantor di Kringinan, Kajen, Ceper, Klaten, sejak Februari 2019. Direkturnya bernama Alfarizi.
Perusahaan yang berkantor di Ceper ini bergerak di bidang pengeringan bahan jamu alias sebagai supplier rempah herbal. Belakangan diketahui, PT Krishna Alam Sejahtera juga punya kantor di daerah lain, seperti di Purbalingga dan Jakarta.
Di lokasi lain itu ada yang bergerak di bidang supplier rempah herbal, general contractor, dan engineering consultant. PT Krishna Alam Sejahtera berakta notaris No. 79 tanggal 7 Februari 2019 dan ber-SK Menhunkam No. AHU.0007489.AH.01.01 tahun 2019.
Di bawah Alfarizi terdapat sejumlah pengurus, seperti wakil direktur, karyawan kantor, dan beberapa pengawas lapangan. Semula, pimpinan di PT Krishna Alam Sejahtera rutin terjun ke lapangan guna mencari mitra kerja.
Di hadapan calon mitra kerja, Alfarizi cs. menawarkan kerja sama yang dinilai sangat menggiurkan. PT Krishna Alam Sejahtera membutuhkan mitra kerja untuk mengeringkan bahan jamu herbal.
Pengeringan tersebut dilakukan di rumah masing-masing mitra kerja sehingga mitra kerja masih dapat melakukan pekerjaan sampingan lainnya. Setiap calon mitra kerja wajib menyetor modal awal minimal Rp8 juta.
Setoran Rp8 juta masuk ke paket A, yakni bertugas mengeringkan beberapa bahan jamu herbal, seperti temu lawak, tapak liman, temu ireng, sambiloto, gingseng, dan manggis. Pengeringan paket A ini menggunakan istilah tahap I, yakni mengeringkan masing-masing bahan jamu herbal selama 20 menit x delapan putaran/ovenan.
Mitra kerja di paket A berhak memperoleh gaji Rp1 juta per pekan. Setoran Rp16 juta masuk ke paket B. Bahan jamu herbal yang diperoleh hampir sama dengan paket A.
Pengeringan paket B menggunakan istilah tahap II, yakni mengeringkan bahan jamu herbal dengan cara dioven selama 20 menit selama tiga kali putaran/ovenan. Mitra kerja yang bergabung di paket B berhak memperoleh gaji Rp2 juta per pekan.
Setoran Rp24 juta masuk ke paket C. Bahan jamu herbal yang diperoleh, seperti kunir, sukun, pegagan, dan kelor. Pengeringan paket C ini mirip dengan paket B. Mitra kerja yang tergabung di paket C berhak menerima gaji senilai Rp3 juta per pekan.
Berbekal menyetor modal, mitra kerja memperoleh oven dan bahan jamu herbal berbentuk serbuk. Sebelum mulai bekerja, setiap mitra kerja di beri pelatihan selama satu hari dan magang di mitra kerja yang sudah menjalankan usaha pengeringan selama tiga hari.
Direktur perusahaan, Alfarizi yang menggunakan sebutan “Gus” di depan namanya, menjalin komunikasi dengan mitra kerja baik dengan bertatap muka langsung atau pun via Whatsapp (WA) grup. Di WA grup, Alfarizi sering bicara terkait agama, motivasi kerja, dan pengembangan bisnis pengeringan bahan jamu herbal. Jalinan komunikasi bersama mitra kerja itu mulai mandek sejak Senin (8/7/2019).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Selalu Ada Pita Merah Saat Peringatan Hari AIDS Sedunia, Ternyata Ini Sejarah dan Maknanya
- Remaja Korban Judi Online Diusulkan Direhabilitasi
- Lapisan Es di Pegunungan Jaya Wijaya Papua Susut dari Tebal 32 Meter Kini Hanya Empat Meter
- Wacana Polri di Bawah Kemendagri, Anggota Komisi III DPR: Ini Kemunduran
- PKB Sebut Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta Rendah karena Kandidat Tak Diminati
Advertisement
Tolak Tanda Tangan Hasil Rekap Pilkada Bantul, Paslon Joko-Rony Siap Ajukan Gugatan ke MK
Advertisement
Lima Satwa Berbagai Spesies Lahir di Beberapa Taman Safari di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- Eks Drummer My Chemical Romance Ditemukan Membusuk Tak Bernyawa di Rumahnya
- Maksimalkan Dakwah Digital, Dai Bisa Berperan Tangkis Judi Online
- Adik Presiden Prabowo Sebut Gaji Hakim Bakal Dinaikkan Lagi
- Kenaikan UMP 6,5 Persen di 2025: Kadin Minta Pengusaha Hindari PHK
- Menko Airlangga Ungkap Penurunan Harga Tiket Pesawat untuk Mendorong Sektor Pariwisata
- KAI Siapkan 44,7 Juta Tempat Duduk untuk Angkutan Natal dan Tahun Baru
- Anak Diduga Bunuh Ayah Kandung di Ponorogo, Polisi Lakukan Penyelidikan
Advertisement
Advertisement