Advertisement
PPDB Sistem Zonasi Rugikan Sekolah Swasta, SMA di Sukoharjo Jadi Sepi Peminat

Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO--Dampak kebijakan Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online dengan sistem zonasi membuat PPDB SMA swasta di Sukoharjo sepi peminat. Hal itu dikarenakan para calon siswa baru memilih mendaftar ke sekolah negeri.
Kepala SMA Veteran I Sukoharjo, Sugiyarto, mengatakan penerapan sistem zonasi merugikan sekolah swasta. Kuota siswa baru di sekolah swasta tak pernah penuh selama penerapan sistem zonasi PPDB SMA. Bahkan, jumlah siswa baru merosot drastis selama dua tahun terakhir.
Advertisement
“Dahulu, kuota siswa baru enam kelas dapat terpenuhi. Itu bisa 500 siswa. Sekarang dua kelas saja belum tentu penuh,” kata dia, saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (5/7/2019).
Sistem zonasi kian menggerus sekolah swasta. Para calon siswa baru diberi tiga pilihan sekolah negeri baik dalam maupun luar zona. Apabila tak diterima di sekolah pilihan pertama, calon siswa baru otomatis terdaftar di sekolah pilihan kedua. Jika tak diterima di sekolah pilihan kedua, calon siswa baru terdaftar di sekolah pilihan ketiga.
Hal ini berimplikasi pada sepinya calon siswa baru yang mendaftar ke sekolah swasta. “Banyak orang tua siswa baru yang sambat lantaran anaknya terlempar ke zona lain yang jaraknya cukup jauh dari rumah. Saya kira persoalan ini juga dialami sekolah-sekolah swasta di Indonesia,” ujar dia.
Saat ini, lanjut Sugiyarto, jumlah calon siswa baru yang telah mendaftar sebanyak 85 siswa. Sementara kuota calon siswa baru sebanyak 150 siswa. Masa pendaftaran calon siswa baru di sekolah swasta hingga tahun ajaran 2019/2020 dimulai atau pertengahan Juli.
Dia berharap para calon siswa baru yang tak diterima di sekolah negeri segera mendaftar ke SMA Veteran I. “Kami bakal mencari siswa baru yang diterima di sekolah negeri. Jika belum mendapat sekolah, akan kami datangi rumahnya dan menawarkan program dan fasilitas SMA Veteran,” papar dia.
Pernyataan senada diungkapkan Kepala SMK Daarul Hidayah, Danang Adhi Prasetya. Jumlah siswa baru berkurang setelah penerapan PPDB dengan sistem zonasi. Mayoritas lulusan SMP dan sederajat memilih mendaftar ke sekolah negeri.
Kendati berat, hal ini menjadi momentum sekolah swasta untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga bisa bersaing dengan sekolah negeri. “Saya yakin keluhan sama disampaikan pengurus sekolah swasta. Sekolah swasta harus berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan siswa baru,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman Hari Ini, Jumat 4 Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Innalillahi, Direktur Rumah Sakit Indonesia Gugur Bersama Keluarganya Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza
- Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
Advertisement
Advertisement